Chapter 143 - 143. Shashuang dengan seorang putra

Setelah keluar dari bandara Ludius membawa Silvia ke Restaurant Garden. Karena waktu sudah petang sekalian mengajak Silvia untuk makan malam.

Setelah mobil sampai di depan Restaurant Garden, Silvia dan Ludius yang keluar dari mobil di sambut oleh seorang pelayan. Ternyata sudah meminta satu pelayan untuk menunggu kedatangan Ludius dan Silvia.

"Tuan dan Nyonya, Nona Sha Shuang sudah menunggu anda di dalam. Mari saya tunjukkan jalannya".

Pelayan tersebut mengantar Silvia dan Ludius masuk kedalam sebuah ruangan khusus tanpa ada orang lain disana. "Silahkan Tuan dan Nyonya, Nona Shashuang sudah menunggu didalam". Pelayan tersebut membukakan pintu dan meninggalkan mereka disana.

"Ludius, aku sengaja menyiapkan tempat khusus untuk kita berbicara. Silahkan masuk! ". Sapa Shashuang yang sedang duduk didalam dengan segelas wine di tangannya.

Ludius dan Silvia masuk kedalam, mereka duduk bersebelahan dan saling berhadapan dengan Shashuang. Dimeja bahkan sudah di persiapkan Hidangan malam yang mewah seperti steak daging babi beserta wine Henri Jayer Cros Parantoux tahun 1992 seharga 68 Juta.

"Ludius, aku senang akhirnya bisa makan malam bersamamu lagi meski sekarang kamu sudah beristri. Aku bahkan sudah menyiapkan Wine kesukaanmu, Red Wine Henri Jayer Cros Parantoux tahun 1992". Shashuang memulai pembicaraan, dia menuangkan Wine di gelas kosong depan Ludius.

Mendengar penjelasan Shashuang Ludius tersenyum licik. Dia mengambil gelas berisi Wine dan memainkannya. "Shashuang, sudah 5 tahun kita tidak bertemu ternyata gaya hidupmu sudah berubah. Bahkan kamu sudah mempersiapkan Wine seharga 60jt hanya untuk menyambutku. Sepertinya kamu memiliki backingan (pendukung) yang kuat dibelakangmu. Jujur saja padaku, siapa pria itu?". Ludius berbicara dengan tenang dan tajam.

"Ludius, perkataanmu selalu saja tajam. Memang siapa lagi yang mau menjadi Backingan ku?. Dahulu hanya kamu seorang yang mau menjadi Backinganku. Setelah kamu pergi, siapa lagi yang mau menjadi backingan wanita yang sudah ber anak sepertiku?". Perlahan Shashuang meminum Winenya.

"Siapa tahu..!". Jawab Ludius singkat. Dia terdiam cukup lama untuk menyiapkan kata-kata yang tepat agar tidak menyinggung istrinya. Dia hampir meminum wine, tapi tangan Silvia mencegahnya.

"Ludius, apa kamu akan meminum Wine kembali setelah sekian lama kamu menghindarinya?". Bisik Silvia mengingatkan.

"Eh.. Tidak boleh ya Sayang?. Ya sudahlah..! Sayang sekali, Wine seharga 60jt terbuang sia-sia. Tapi terima kasih kamu sudah mengingatkan. Hampir aku melupakan hal penting seperti ini". Kata Ludius santai, dia meletakkan kembali Winenya di meja.

Shashuang yang mendengar mengerutkan kening dan heran dengan apa yang dia dengar. "Ludius, Apa benar yang aku dengar. Kamu sudah tidak meminum Wine?. Padahal wine adalah minuman kesukaanmu. Bagaimana bisa kamu tidak mengkonsumsinya?".

Silvia yang sedari tadi memperhatikan mereka berbicara hal yang bukan dunianya merasa seperti orang yang hilang yang singgah di antara mereka. 'Aku seperti obat nyamuk yang tidak tahu arah pembicaraan mereka. Arrgh.. Benar-benar menyebalkan'. Batin Silvia.

"Shashuang, Kita sudahi saja basa basinya. Aku kemari hanya untuk mengakatan satu hal yang pasti. Mengenai Azell, jika bemar dia putraku, Aku akan mengasuhnya dan memberinya marga Lu. Tapi bukan berarti aku menerimamu walau kamu Ibunya sekalipun".

Shashuang langsung meletakkan gelasnya dan berdiri tegak. "Aku tidak terima..! Dia putraku, Bagaimana bisa aku hidup terpisah dengannya?". Shashuang mulai terpancing emosi.

"Aku sudah mempunyai Silvia dan sampai kapanpun istriku hanya Silvia. Kamu tenang saja, aku akan bertanggung jawab dengan memberikan rumah beserta aset dan kekayaan atas nama Azell yang aku limpahkan kepadamu untuk kamu kelola. Bukankah ini adil..".

"Aku masih tidak terima, aku sudah bertahun-tahun menunggu saat seperti ini. Tapi kamu tidak memberikanku status apapun!. Sikapmu ini dilihat dari manapun juga tidak adil. Ludius, hanya karena wanita disampingmu kamu berubah menjadi Ludius yang tidak kukenal. Aku mohon.. Kembalilah menjadi Ludiusku yang dulu".

Ludius menarik Silvia untuk berdiri, "Dengar baik-baik Shashuang..! Aku pasti akan bertanggung jawab dengan kehidupan Azell, tapi tidak untuk memberikanmu status. Bagiku, Sudah tidak ada wanita lain lagi yang bisa menggantikan istriku. Walau itu kamu sekalipun..! karena aku bukanlah Ludius yang dulu. Terima kasih atas jamuannya, tapi hidangan yang kamu sajikan, tidak ada satupun yang bisa ku makan". Ludius membawa Silvia keluar dari Ruangan itu dengan emosi dan marah. Dia terus terdiam tanpa sepatah kata.

Didepan Restaurant Garden Silvia menghentikan langkahnya. "Ludius, kamu sedang dalam mood yang tidak baik. Karena ini sudah petang, waktunya untuk menenangkan fikiran dan meredakan emosi. Lebih baik kita beribadah dahulu, baru kita lanjut mencari makan malam dan menjemput Azell untuk melihat keadaannya. Wanita temperamen seperti Shashuang, aku khawatir akan dia lampiaskan pada Azell dan itu membuatku tidak tenang".

"Sayang.. Walau kamu ceroboh, tapi dalam situasi apapun Kamu selalu bisa menenangkan emosi dan amarahku yang sedang memuncak. Hal inilah yang membuatku semakin menyayangimu".

Mereka kembali ke mobil untuk mencari temoat beribadah. Tapi sebelum Ludius menjalankan mobilnya dia mendapat sebuah telefon.

[ "Ludius, aku sudah membawa Azell kerumah, Dia sedang tidur saat ini. Ada hal yang ingin aku perlihatkan padamu mengenai Azell. Sebaiknya kamu kembali segera" ]

[ "Baik, aku akan kembali saat ini juga. Jika Shashuang mencari Azell tahan dia, jangan sampai dia membawa Azell pergi bersamanya". ]

Tut.. Tut.. Telefon terputus.

"Ada apa Ludius, mengapa kamu terlihat begitu cemas?".

"Kita diminta Longshang untuk kembali segera, Ada yang ingin Longshang tunjukkan pada kita mengenai Azell. Aku harap itu tidak seperti yang ku fikirkan".

Ludius menyalakan mesin secepatnya dan mobil melesat dikegelapan malam menuju kediaman Ludius.

'Melihat temperamen Shashuang saat ini, aku harap tidak terjadi apa-apa pada anak itu'.