Chapter 166 - 166. Hanya dendam seseorang yang tak penting!

Setelah keluar dari ruang rawat Silvia, sembari menuju tempat parkir Ludius lantas menghubungi Longshang untuk mengecek CCTV yang berada di area sekitar rumah Shashuang.

.[ "Ludius, mengapa kau tiba-tiba menghubungiku?"]

[ "Shashuang dibawa pergi oleh seseorang, aku ingin kau secepatnya mengecek CCTV di area sekitar kalau perlu lacak GPS ponselnya dan segera kirimkan padaku. Perintahkan beberapa anggotamu untuk menjaga Azell"]

[ "Mengapa kau begitu peduli dengan Shahuang, siapa tahu dia pergi dengan temannya. Apa kau masih menyimpan perasaan padanya?".]

["Apa yang kau tanyakan barusan? Jika bukan karena dia Ibu dari Azell dan Silvia yang memintaku pergi, Aku juga tidak sudi untuk melakukan hal ini".]

[ "Sadis…! Mantan playboy sepertimu memang lebih kejam dari mantan pembunuh. Kau mengatakan itu tanpa rasa bersalah. Ternyata sisi dirimu yang ini belum juga berubah. Aku jadi merasa kasihan pada istrimu. Tapi.. Baiklah, akan aku laksanakan. Oh ya, Wangchu akan segera terbang kembali ke China. Dia juga membawa beberapa berita penting untukmu".]

["Dari dulu aku memang sudah kejam, untuk apa kau mengingatkannya. Asal kau tidak mengadu macam-macam pada Silvia aku tidak akan membunuhmu. Wangchu..? Bocah itu akhirnya kembali juga, sudah terlalu lama dia menikmati sejuknya udara di Indonesia. Awas saja kalau tidak membawa berita penting untukku".]

["Tenanglah, dia pasti kembali membawa oleh-oleh untukmu. Aku sudah mengecek CCTV, segera kukirimkan padamu. Dilihat dari penampilan mereka, mereka bukanlah anak buah Rossman Nero. Ludius, aku hanya ingin mengatakan sepertinya kau terlalu banyak musuh dan permainan ini terlalu melibatkan orang luar, Silvia, Azell, lalu Shashuang. Sekarang apa yang akan kau lakukan?".]

["Lacak kemana mereka pergi! dan kau berhentilah mengoceh dan menyudutkanku!".]

Ludius memutus panggilannya, tidak berselang lama vidio cctv dikirim ke ponselnya. Dalam vidio terlihat Shashuang di bekap oleh 2 orang berpenampilan serba hitam dengan penutup wajah. Longshang juga mengirim alamat yang kemungkinan akan di tuju orang yang membawa Shashuang.

"Kota Tiongkok? Aku belum pernah mendengar ada Organisasi di kota Tiongkok yang berani padaku!. Sudah tidak ada waktu lagi, aku harus secepatnya kesana".

Ludius memutar otaknya kembali untuk mengingat siapa yang berani bermain dengannya di kota Tiongkok, namun dia tidak menemukan jawabannya. Sudah tidak ada waktu lagi bagi Ludius, dia yang sudah berada dalam mobil langsung membawanya keluar dari kota Shanghai menuju kota Tiongkok.

***

Sesampainya di kota Tiongkok GPS berhenti di sebuah Villa yang cukup mewah dengan desain modern. Ludius memarkirkan mobilnya tidak jauh dari Villa tersebut. Dia dengan tangan kosong mendatangi Villa untuk memastikan Shashuang ada didalam.

Baru saja Ludius tiba di depan gerbang, dia sudah di sambut dengan beberapa penjaga bayangan yang entah datang dari mana.

"Berhenti! Tuan kami memerintahkan siapapun tidak diizinkan masuk kecuali Tuan yang memberi izin!". Cegah salah satu penjaga bayangan, tentu saja langkah Ludius jadi terhenti.

"Ini masih sore, tidakkah kalian para penjaga bayangan terlalu cepat menampakkan diri?. Aku tidak ada urusan dengan kalian. Enyahlah! Katakan pada Tuan kalian aku mencari wanita yang ada di tangannya". Kata Ludius dengan penuh tekanan,

"Kami hanya mendengarkan perintah Tuan kami. Semuanya, serang!". Rupanya para penjaga bayangan tidak mendengarkan kata-kata Ludius dan menyerang Ludius dengan bela diri tangan kosong dari segala sisi.

"Kalian memilih untuk mengeroyok, aku terima sambutan kalian!".

Dari arah depan dan belakang memberi serangan bersamaan, Ludius yang pada dasarnya pandai dalam bela diri tangan kosong memblok serangan keduanya dan mematahkan lengan sekaligus kaki keduanya. Dengan cepat keduanya tumbang! Dari arah yang tak diduga ada seseorang yang mengarahkan senjata laras panjang berkaliber tinggi mengarahkannya pada Ludius.

Bang.. Bang..

Mendengar suara tembakan dari arah samping dengan cepat Ludius menghindar dan melompat melewati samping gerbang. Dia bersembunyi di balik semak-semak tanaman yang ada didalam Villa, tapi kemungkinan keberadaanya sudah di ketahui karena terdapat banyak cctv di berbagai tempat. Karena situasi mulai tidak terkendali Ludius mengambil pistol didalam sakunya, dia melihat ke sekeliling dan terdapat banyak penjaga yang sudah jelas mengetahui letak posisinya.

Karena tidak ada rencana, maka tidak perlu lagi untuk bersembunyi. Ludius menampakkan diri dan dalam sekejap dia di kepung penjaga bayangan. Hari sudah mulai gelap dan semakin sulit untuk Ludius bergerak di kegelapan.

"Berhenti disana!". Perintah salah satu pengaja yang mengepung Ludius. Ludius segera menyembunyikan pistolnya kembali.

"Kalian sudah mengepungku, apalagi yang kalian inginkan? Cepat! Bawa aku pada Tuan kalian".

'Jika sudah seperti ini, menyerah adalah hal terbaik. Maka aku akan tahu kalau Shashuang baik-baik saja'.

Ludius mengangkat tangannya, beberapa penjaga bayangan mengawal Ludius membawanya ke dalam Villa untuk menemui Tuan mereka.

"Selamat datang Tuan Lu, aku sudah lama menunggu kedatanganmu. Suatu kehormatan seorang CEO sekaligus ketua Naga Imperial berkenan menginjakkan kaki dalam Villaku ini". Sapa seorang pria yang keluar dari dalam Villa .

Ludius di bawa keruang tamu dan didudukkan di sofa, dia melihat seorang pria muda berbadan besar dengan penampilan yang buruk menghampirinya dan duduk di depannya.

"Hahah… Seorang Ketua Mafia dari Naga Imperial kini tunduk dihadapanku. Benar-benar menyenangkan". Katanya dengan lagat merendahkan.

"Siapa kau berani bermain denganku? Masih terlalu dini 10 tahun bagimu untuk menjadi musuhku! Cepat katakan, dimana kau menyekap wanita itu?". Kata Ludius tegas dengan tatapan tajam.

"Kau sudah ada di tanganku dengan penjaga bayangan di sekitarmu masih berani mengancamku? Terlebih lagi kau melupakanku. Aku Simon Shen penguasa daerah Tiongkok, tapi karena kedatanganmu 5 tahun lalu aku hampir kehilangan kekuasaanku. Aku menggiringmu kemari untuk menuntut balas!". Kata orang yang menyebut dirinya Simon dengan geramnya.

Ludius yang awalnya hanya ingin menyelamatkan Shahuang terpancing emosi. Dia berdiri dan menatap Simon dengan tatapan membunuh. "Sudah ku katakan, kau tidaklah layak menjadi lawanku. 5 tahun lalu aku hanya menghancurkan markasmu dan membiarkanmu hidup, tapi sepertinya aku terlalu berbaik hati. Ini peringatan terakhir, Menyerah atau aku akan membantai semua orang yang ada disini. Dan ku pastikan tidak ada yang tersisa satu pun!". Ancam Ludius.