Chapter 167 - 167. Menenangkan hati Shashuang

Simon Shen berdiri menjajari Ludius. Dia seperti tidak menerima sikap arogan yang ditunjukkan Ludius padanya. "Apa kau sedang mengancamku?".

"Kau hanyalah seorang anak manja yang mengaku memiliki kekuasaan! Katakan.. Siapa yang memberikan keberanian padamu untuk mencari masalah denganku?. Aku tidak percaya kalau kau yang manja ini mampu melawanku tanpa ada orang di belakangmu!".

"Kurang ajar, berani kau menghinaku! Haha… Aku mungkin hanya anak manja yang berlindung di bawah bayangan orang lain. Tapi selagi aku bisa melihatmu mati, kenapa tidak!!. Penjaga bayangan, cepat habisi dia!". Perintah Simon Shen.

BUAKK..

BAMM..

Mendengar sebuah perintah, penjaga bayangan langsung menyerang Ludius secara bersamaan dan mengincar sisi vital anggota tubuhnya. Beruntung Ludius bisa menangkis dan menghindar serangan mereka.

Menurut penglihatan Ludius, kekuatan mereka bukanlah kekuatan anggota Organisasi biasa. Bisa di pastikan mereka bekerja untuk orang lain dan menggunakan Simon Shen sebagai boneka.

"Sialan, kalian hebat juga. Aku jadi ingin tahu siapa Tuan kalian?". Tanya Ludius di tengah pertarungan.

"Kami tidak perlu menjawabmu karena kau akan mati disini!". Gertak salah satu penjaga bayangan.

Dari arah depan mereka menyerang bagian perut dan ulu hati, disaat bersamaan dari belakang salah satu dari mereka mengincar kaki dan leher Ludius. Dalam sekejap gerakan Ludius di blok, namun pengalaman bertarung Ludius tidak bisa di anggap remeh. Ludius yang pernah mengalahkan Jonathan Nero tidak terima jika harus kalah dari orang rendahan seperti mereka. Dengan segala kepintarannya, Ludius membuka celah dan melumpuhkan mereka satu persatu. Ia menangkis serangan dari depan lalu memutar tubuhnya membalas serangan daru belakang

BUACCK..

BAAMM..

Bang.. Bang..

Srassh…

Dari arah yang tidak di ketahui datang peluru mengarah tepat di dadanya, Ludius yang tidak merasakan hawa kehadiran nya itu hanya bisa menghindar dan mengenai lengan tangan kirinya. Seketika darah segar mengalir dari lengan kirinya.

"Haha.. Sudah kukatakan, kau tidak akan bisa menang melawan penjaga bayanganku!. Matilah kau Ludius!". Kata Simon meneruskan arogansinya.

Ludius tidak menghiraukan perkataan Simon dan fokus untuk mencari keberadaan penembak jitu. Dia sengaja tetap berdiri tanpa bersembunyi untuk memancing penembak jitu menampakkan dirinya. Karena lawannya kali ini menggunakan senjata, Ludius tidak segan lagi untuk mengeluarkan pistol revolver berkaliber tinggi untuk membalas serangannya.

Bang.. Bang..

Dari arah samping peluru mengarah ke arah Ludius, dengan cepat dia menghindar dan menyerang balik. "Akhirnya kau masuk dalam perangkapku!".

Bang.. Bang..

Sraaash..

Peluru Ludius tepat mengenai si penembak dan tumbang. Satu persatu penembak jitu Ludius lumpuhkan hingga tidak tersisa satupun. Kini Simon tidak memiliki penjaga terbaik untuk melindunginya, semua penjaga yang dikirimkan oleh orang yang berada di belakangnya telah tumbang. Perlahan Ludius mendekati Simon Shen yang berubah ketakutan melihat iblis berdarah dingin seperti Ludius telah menghabisi semua orang-orangnya.

"Tidak.. Jangan bunuh aku. Ak.. Aku hanya di perintahkan seseorang untuk membalaskan dendamku. Dia juga yang mengirim penjaga bayangan padaku!". Kata Simon dengan gagap, dia bersujud didepan Ludius meminta pengampunan.

"Sudah kukatakan, kau terlalu dini untuk menjadi musuhku tapi kau justru memprovokasiku. Aku sudah melumpuhkan mereka semua, apa salahnya melumpuhkan 1 orang lagi. Lagi pula tanganku ini sudah terlanjur berdarah!". Ludius menodongkan senjata apinya tepat di atas kepala Simon yang tertunduk.

"Cepat katakan, siapa yang membantumu untuk melawanku. Mungkin saja aku akan mengampuni nyawamu kembali",

"Ampun Tuan Lu, aku hanya mendapat panggilan dari Tuan misterius dan mengirimkan mereka padaku. Tuan misterius yang menelfon hanya mengatakan kalau dia dari Organisasi Dark Phantom, Dia juga mengirimkan salam untuk anda".

"Dark Phantom? Aku belum pernah mendengarnya. Katakan dengan jelas, siapa sebenarnya mereka?". Gertak Ludius.

"Saya tidak tahu Tuan, hanya yang saya dengar Dark Phantom adalah Organisasi Mafia terbesar di Eropa Utara, kemungkinan mereka berpusat di Negara Inggris".

Ludius yang merasa cukup dengan informasi yang di butuhkan menarik kembali pistol yang berada di atas kepala Simon. "Ini kedua kalinya aku akan mengampunimu. Ingat baik-baik! Jangan membuat ulah lagi didepanku karena aku tidak segan-segan untuk menghabisimu saat itu juga. Sampaikan salamku pada Tuan Dark Phantom katakan padanya - Kalau dia memiliki urusan denganku, Datanglah dan temui aku!".

Setelah Ludius mengatakan semua yang di perlukan, dia bergegas masuk kedalam untuk mencari Shashuang. Tiap ruangan Ludius geledah hingga dia tiba didepan sebuah kamar yang berada di sudut paling pojok, Ludius juga mendengar suara Shashuang berada dalamnya dengan pintu terkunci rapat.

"Tolong..!". Teriak seseorang dari dalam kamar.

"Shashuang, apa itu kau.. Apa kau baik-baik saja?".

"Ludius ini aku Shashuang, aku baik-baik saja. Terima kasih kamu mau datang untuk menolongku!". Balas Shashuang parau.

Braaak!!

Ludius mendobrak pintu tersebut dan mendapati Shashuang dalam keadaan terikat dengan beberapa luka lebam di wajah dan tangannya. Tubuhnya acak-acakan dengan pakaian yang sudah lusuh dan terkoyak.

"Ludius, Maafkan aku..!". Kata Shashuang parau, dia seakan enggan memperlihatkan wajahnya didepan Ludius.

Dengan segera Ludius melepas ikatan Shashuang, "Kau tidak bersalah, untuk apa meminta maaf?". Balas Ludius, dia memperbaiki penampilan Shashuang yang terlihat tak berdaya didepannya. Dia yang sedang membenahi penampilan Shashuang melihat begitu banyak bekas gigitan di leher Shashuang seketika marah.

"Shashuang katakan! Siapa yang melakukan ini?". Tanya Ludius dengan prihatin.

Shashuang menggelengkan kepala. Dia masih menyembunyikan wajahnya dari Ludius. Ludius yang ingin mendapat penjelasan memalingkan wajah Shashuang tepat didepan matanya. Tergambar di wajah Shashuang sebuah perasaan putus asa, seketika Shashuang memeluk Ludius dengan terisak.

"Maafkan aku Ludius, aku tidak bisa menjaga diriku meski aku ingin. Aku mencintaimu bukanlah sebuah kebohongan, tapi kini tubuhku kotor oleh orang lain. Aku sudah tidak pantas untukmu". kata Shashuang dengan suara parau.

Ludius membelai rambut Shashuang dan membiarkan Shashuang memeluknya untuk saat ini. Meski Ludius tidak menaruh perasaan pada Shashuang, tapi melihatnya dalam keadaan seperti ini membuatnya merasa bersalah.

"Kau tidak perlu meminta maaf, akulah yang bersalah karena telah menelantarkanmu dan Azell. Setelah ini, aku akan lebih memperhatikanmu dan memberikanmu kehidupan yang lebih baik".

"Benarkah kau tidak akan mengabaikanku lagi?". Tanya Shashuang memperjelas perkataan Ludius. Dia menengadahkan wajahnya menatap mata Ludius.

"Aku janji tidak akan mengabaikanmu lagi, setidaknya sampai kau mendapatkan suami yang benar-benar mencintaimu".

"Ehm.. aku percaya kau tidak akan menelantarkanku".

Perkataan Ludius mulai menenangkan hati Shashuang, kini kondisi Shashuang sudah menjadi lebih baik. Di balik pelukan Ludius pada Shashuang, hati dan perasaan Ludius masihlah teringat Silvia.

'Maafkan aku istriku, bukan aku bermaksud untuk menduakan hatimu. Hanya untuk kali ini saja aku ingin menenangkan perasaan wanita yang pernah ku lukai. Apakah kamu akan mengerti keadaanku Sayang?'. Batin Ludius yang mengingat Silvia.