Chapter 237 - 237. Melihatmu setelah 7 tahun berlalu

Longshang yang mendengar keadaan Ludius mendapat serangan segera mencari tahu kebenarannya. Ia yang masih berada di ruang kerjanya dengan setumpuk dokumen langsung meninggalkannya begitu saja. Baginya Ludius adalah Tuan yang berharga, bahkan ia rela untuk melajang jika bisa menjaga Ludius seumur hidupnya.

Seorang wanita dari Divisi pemasaran mengetuk pintu dan memasuki ruangannya. "Permisi Tuan Longshang, ini dokumen yang anda butuhkan. Tapi anda mau pergi kemana? " tanya karyawan yang melihat Longshang tengah terburu-buru meninggalkan dokumennya,. Karyawan tersebut memberikan dokumennya pada Longshang,

"Kau boleh keluar! Aku akan pergi menemui Direktur Lu. Dan terima kasih untuk dokumennya"

"Sama-sama Tuan Longshang, saya permisi". Karyawan yang memberikan dokumen tersebut meninggalkan ruang kerja Longshang, begitu pula dengannya yang ingin langsung menemui Ludius.

"Ludius, apakah kau menambah musuh baru lagi? Tidak bisakah kau lebih memperhatikan keselamatanmu Tuanku! ". Keluh Longshang.

Ia keluar dari kantor dan mengambil mobilnya yang berada di parkiran VIP dan membawa mobilnya keluar dari area kantor dengan kecepatan tinggi menuju Mansion Lu.

Butuh waktu sekitar 20 menit untuk sampai, tapi entah mengapa Longshang merasa hari ini dia begitu gelisah.. Dalam perjalanannya ia terus merasakan hal yang aneh pada dirinya. "Perasaan apa ini? Mengapa aku merasa se gelisah ini.. ". Gumam Longshang yang masih memegang kemudi. Ia tepis jauh-jauh perasaan aneh pada dirinya dan kembali fokus pada kemudinya.

***

Begitu mobil sampai di depan gerbang Mansion Ludius, Longshang melihat sebuah mobil lamborghini berwarna merah keluaran terbaru, baru saja keluar dari halaman Mansion Lu. Karena Longshang penasaran siapa yang baru saja menemui Ludius ia memperhatikan bagian jendela mobil yang sedikit transparan.

"Wanita..?! Siapa dia, mengapa aku seperti mengenalnya..". Gumam Longshang.

Entah apa yang merasuki fikiran Longshang saat ini sehingga membuatnya memilih mengikuti mobil tersebut. Sesaat melihat wanita dalam mobil tersebut, Longshang merasa ada hal yang menarik dirinya untuk mengetahui siapa wanita tersebut.

'Apa aku sudah gila mengikuti wanita yang tidak jelas?. Longshang, cintamu telah mati 7 tahun yang lalu. Untuk apa kau masih memikirkannya juga!'. Tegurnya pada diri sendiri.

Ya.. Longshang teringat akan gadisnya waktu itu, meski sudah 7 tahun berlalu Longshang masih belum bisa melupakannya. Bagi Longshang sulit untuk melupakan jika sudah menempatkan nama seseorang dalam hatinya.

Bagai terpatri yang terukir dalam, ia yang telah terluka pun belum bisa melupakan. Bagaimana bisa mau memulai…?!

"Ada apa denganku! Mengapa tiba-tiba teringat dengannya". Longshang yang tidak tahu ada apa dengan fikirannya memegang kepalanya yang terasa berat sambil terus memperhatikan kemudinya.

Lama Longshang mengikuti mobil Lamborghini yang ada di depannya, mobil tersebut akhirnya terhenti di depan sebuah Apartemen. Demi menjaga jarak agar tidak ketahuan, Longshang menghentikan laju mobilnya sedikit jauh dari tempat parkir mobil yang ia ikuti.

Beberapa saat telah berlalu, seorang wanita memakai jas putih dan membawa tas medis keluar dari dalam mobilnya, lalu melangkah menuju apartemen.

"Mengapa wanita itu begitu familiar?".

Longshang memperhatikan lebih jeli lagi wajah wanita tersebut sebelum memasuki pintu Apartemen. Seketika Longshang tersentak kaget begitu wanita tersebut menoleh ke belakang dan terlihat dengan jelas rupa dari wajahnya.

"Zizy.. Bagaimana bisa itu kau.. ". Kata Longshang tidak mempercayai apa yang ia lihat.

Karena ingin memastikan penglihatannya, Longshang mematikan mesin, mencabut kunci dan keluar dari dalam mobil. Dengan langkah cepat Longshang menyusuri halaman Apartemen yang cukup luas hingga tiba di depan pintu Apartemen tersebut.

'Zizy, Apakah itu kau? '. Tanya Longshang dalam hati, ia semakin mempercepat langkahnya agar tidak kehilangan jejak Linzy.

"Sial, aku kehilangan jejaknya". Gerutu Longshang,

Dengan nafas yang memburu, keringat yang membasahi tubuhnya, Longshang menyusuri tempat yang kemungkinan Linzy lewati. Meski ia dapat meminta petunjuk bagian informasi, tapi Longshang tahu dengan pasti Zizy tidak akan menunjukkan letak dimana ia tinggal.

'Jika aku bisa bertemu denganmu, ada banyak hal yang ingin aku tanyakan padamu Zy...'.

Beberapa waktu telah berlalu, ia yang menyusuri setiap tempat, akhirnya tanpa sengaja melihat Linzy tengah memasuki sebuah ruangan dan menemukannya.

Perasaan saat ini yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata membuat Longshang semakin mempercepat langkahnya. Ia sudah tidak peduli dengan hal yang lain.

Begitu tiba di depan pintu salah satu ruang apartemen Longshang terdiam cukup lama. Ia ragu-ragu untuk mengetuk pintu di depannya. Baginya menemui wanita spesial yang telah 7 tahun tidak bertemu bagai sebuah cambukan hati yang tak akan pernah bisa terobati.

Tok.. Tok.. Tok..

Pada akhirnya Longshang tetap mengetuk pintu, ternyata perasaan yang ada pada hatinya mengalahkan segelintir keegoisannya.

"Betapa menyedihkannya aku saat ini.. ", umpatnya pada diri sendiri.

Lama tidak terdengar sahutan atau langkah kaki mendekati pintu Longshang berfikir mungkin Linzy sedang tidak ingin diganggu. Lagi pula ini memang sudah siang, waktu dimana orang kadang mengistirahatkan tubuhnya.

"Mungkin belum saatnya kita bertemu, lebih baik aku kembali". Longshang membalikkan badan dan hendak melangkah pergi namun..

"Siapa ya... ?". Tanya seorang wanita begitu pintu terbuka.

Suara yang begitu akrab terlintas di gendang telinga Longshang, meski sudah 7 tahun lamanya ia tak mendengar suaranya. Namun Longshang takkan bisa melupakan suara indah tersebut.