Chapter 243 - 243. Di Ujung Panggilan

Longshang sontak saja kaget mendapat serangan dari wanita terhormat dan berpendidikan seperti Linzy.

Ia yang tak ingin dianggap banci karena telah didahului Linzy menyerang balik Linzy. Tangan kanan Longshang menarik tubuh Linzy kedalam dekapannya. Sedangkan tangan kiri menjelajah ke dalam Dress ¾ yang sedang Linzy pakai.

Dengan liarnya bagai singa yang mendapat buruannya, Longshang menyesap, melumat bibir merah Linzy memasukkan lebih dalam lidahnya, mengulum dan memainkan di dalamnya hingga terdengar hembusan nafas berat Linzy.

"Uhhm.. ", Linzy yang mendapat bayaran atas apa yang diperbuatnya sadar bahwa baru saja ia menyinggung sisi kejantanan si Longshang.

Begitu ganas dan panas ciuman yang Longshang berikan hingga membuat Linzy terengah-engah dengan nafasnya yang saling memburu.

Lama Longshang mengulum bibir seksi nan tebal Linzy, ia melepas tautannya hingga tercetak benang saliva di antara keduanya.

"Long.. Shang.. Ber.. Henti.. Ahh.. ". Desah Linzy, tangan kiri Longshang yang menjelajahi bagian dalam Dressnya telah sampai pada salah satu dua buah dadanya. Ia serta merta memijat lembut puting bagian kiri Linzy hingga membuatnya mengerang nikmat.

"Ugh.. Longshang aku.. Sal.. Lah.. Ahh.. Lepas.. Kan.. Ak.. Ku". Kata Linzy dengan racau. Tangannya yang memegang kerah kemeja Longshang meremasnya dengan kuat.

Longshang yang belum puas dengan itu, tidak buang waktu untuk melanjutkan keliarannya, ia menenggelamkan wajahnya di antara leher putih bak kapas dan meninggalkan beberapa gigitan nakal hingga terlihat titik merah di beberapa bagian dengan tangan terus memainkan bagian intim Linzy.

"Ughh.. Cuk.. Kup.. Long.. Shang. ". Kembali terdengar suara racau Linzy yang mengalun indah dengan desahan yang lembut. Sudut mata Linzy tanpa sengaja meneteskan air mata.

Begitu Longshang mendengar yang ketiga kalinya, ia tersadar dengan sikap liarnya dan melihat air mata di sudut pelupuk mata Linzy.

Secepat kilat Longshang melepas tangannya yang memegang enak bagian intim mantan kekasihnya. Ia membelalakkan matanya begitu melihat beberapa bekas merah hasil dari kenakalannya.

Dengan rasa bersalah Longshang berjalan mundur beberapa langkah dari Linzy yang masih berdiri di depannya.

"Maaf.. Tidak seharusnya aku terpancing emosi.. ". Kata Longshang menyembunyikan wajahnya dari Linzy. Ia terlalu malu sebagai pria yang telah berbuat liar pada wanita yang pernah ia cintai

'Longshang.. Apa yang kau fikirkan hingga berbuat sampai sejauh ini..!!!'. Umpat nya pada diri sendiri.

"Seharusnya aku yang meminta maaf, tidak seharusnya aku bersikap seperti tadi padamu..". Perkataan malu Linzy kini tergambar jelas di wajahnya. Apalagi jika mengingat apa saja yang telah Longshang lakukan kepadanya.

"Aku harus pergi, kau jaga dirilah baik-baik di sini.. ". Longshang berjalan ke arah Linzy. Sejurus ia mencium kening Linzy dan pergi melangkah meninggalkannya.

Begitu Longshang pergi, wajah Linzy seketika kembang kempis layaknya bunga yang sedang mekar-mekarnya. Ia tidak menyangka hanya dengan ciuman di keningnya membuatnya bisa begitu berdebar.

Disisi lain Longshang yang mendapat telefon dari Mansion Lu langsung meninggalkan Apartemen yang ditinggali Linzy dan segera menemui Ludius.

'Ada apa sebenarnya, mengapa Ludius tiba-tiba mencariku?'.

Longshang keluar dari bangunan Apartemen dengan langkah cepat hingga ia tanpa sengaja menabrak wanita yang sedang terburu-buru dengan banyak dokumen di tangannya.

BRUUKKK..

Seketika seluruh map berisi dokumen terbang berhamburan, sedangkan Longshang sempat oleng dan kehilangan keseimbangan, namun ia segera menstabilkan tubuhnya dan menangkap wanita yang hampir terjatuh dalam dekapannya, yang tak sengaja bertabrakan tubuh dengannya.

"Aaughh… ". Rintih si wanita karena terkejut. Matanya tanpa sadar menatap intens wajah Longshang. Tubuhnya yang hampir terjatuh membuat tangannya mencengkram kemeja Longshang.

Begitu juga dengan Longshang, ia sejenak melihat dua bola mata bulat yang memiliki bulu mata lentik. Begitu cantik dan menawan. Ya.. Mungkin itu yang dapat menggambarkan wanita yang ada dalam dekapan Longshang saat ini. Namun dapat di pastikan daru wajahnya di bukanlah orang China..

'Siapa wanita ini? '. Batin Longshang.

"Sorry I didn't mean it.. ". Kata Longshang memecah keheningan. Ia berbicara dengan bahasa Inggris karena Longshang fikir wanita itu bukan orang China.

Wanita yang ada dalam dekapan Longshang seketika tersadar, dan beranjak dari pria yang menangkapnya. "Ya.. Itu tidak masalah, ini juga salahku.. ". Kata si wanita canggung. Dengan bahasa China yang fasih, ia membalas perkataan Longshang. Ia lantas berjongkok mengutip map dan kertas berisi dokumen yang berserakan.

"Kau bisa berbahasa China fasih?". Tanya Longshang yang penasaran.

"Ya.. Kebetulan Ibu saya orang China, namun Ayah saya asli dari Rusia". Balasnya menoleh ke arah Longshang dengan senyum tipisnya.

Karena Longshang juga bersalah dalam hal ini, lantas ia ikut berjongkok membantu wanita tersebut mengutip kertasnya yang berserakan. "Biar ku bantu".

"Tidak perlu repot-repot Tuan, saya bisa sendiri.." cegah si wanita, ia memegang pergelangan tangan kanan Longshang. "Maaf Tuan, saya tidak sengaja..". Segera si wanita melepaskan lengan Longshang.

"Tidak apa.. ". Kertas yang berserakan selesai Longshang kutip, ia beranjak dari tempatnya dan memberikannya pada wanita itu.

"Terima kasih Tuan, lain kali saya akan balas kebaikan Tuan..". Kata si wanita ramah

"Tuan, kalau boleh tahu nama anda siapa? ". Tanya si wanita basa basi sambil membenarkan kertasnya agar terlihat lebih rapi.

"Saya Longshang..". Saat itu Longshang tidak sengaja melihat 1 kertas lagi yang masih berada di lantai. Segera ia mengambil kertas tersebut dan tanpa sengaja melihat isinya.

'Apa sebaiknya aku tawarkan pekerjaan padanya ya..?'. Tanya Longshang pada hatinya, menimbang-nimbang wanita yang ada di depannya.

"Nona, kau sedang mencari pekerjaan?". Tanya Longshang, ia memberikan lembar terakhir pada wanita di depannya.

"Ah iya Tuan.. Memangnya ada apa yah?".

"Saya hanya tidak sengaja melihat kertas lamaran pekerjaan mu. Kebetulan Perusahaan kami di Divisi Marketing kekurangan orang, apakah kamu bersedia untuk interview, tapi memang Divisi Marketing memiliki pangkat yang tidak tinggi... ". Tawar Longshang,

Senyum wanita tersebut mengembang, "Benarkah Tuan Longshang.. Saya pasti bersedia". Jawab si wanita semangat. Ia mengulurkan tangannya "Perkenalkan saya Leerin Alseif, Tuan bisa memanggil saya Leerin".

"Longshang, senang berkenalan denganmu Leerin". Longshang mengambil dompet yang ada di sakunya dan mengambil kartu nama yang selalu ia bawa. "Ini adalah kartu nama dan alamat Perusahaan kami, saya akan menunggu kedatanganmu".

Leerin menerima kartu nama tersebut, "Saya pasti akan secepatnya menghubungi kantor tersebut Tuan Longshang. Kalau begitu saya permisi, masih ada pekerjaan yang harus saya selesaikan".

"Silahkan.. ". Balas Longshang ,

Wanita tersebut pergi dari hadapan Longshang, ia diam-diam berbicara dengan menggunakan earphone yang sudah terhubung dengan nomor seseorang.

[ "Tuan, seperti yang anda perintahkan. Saya sudah berhasil mendekati tangan kanan dari Ketua Naga Imperial!! "]