Chapter 244 - 244. Berdiskusi

Waktu terus berjalan, sore ini Longshang yang baru saja menemani Linzy langsung pergi menuju Mansion Lu untuk menemui Ludius. Ia menuju tempat parkir VIP dan mengambil mobil Ferrari miliknya.

Setiap kali Longshang teringat kejadian tadi membuatnya ingin mengembangkan senyumnya. Entah apa yang dirasa Longshang kali ini hanya saja.. 'Sudah lama aku tidak merasakan berdebar saat bersama wanita, Zizy.. Apakah kau berhasil membuatku jatuh cinta padamu untuk yang kedua kalinya..?'. Tanya Longshang pada hatinya.

Ia bahkan membawa mobilnya dengan setengah sadar, memikirkan bagaimana cinta monyetnya datang tepat di depan matanya. Namun jika mengingat Ayahnya Tuan Rushter.. "Bagaimana kabar Pak Tua Rushter? Apakah dia masih seangkuh dulu?". Gumam Longshang.

***

Mobil yang ia bawa tanpa sadar sudah sampai depan Mansion Lu, dan dari jauh nampak pemandangan yang ia lihat adalah seorang Ludius yang sedang bersama istri tercintanya tengah duduk berdua di bangku taman.

"Kalian selalu romantis meski dilanda masalah, Ludius.. kau sangat beruntung mendapatkan Silvia sebagai istrimu". Gumam Longshang yang melihat dari balik mobil.

Karena tidak ingin mengganggu Ludius dan Silvia yang sedang berdua, Longshang keluar dari mobil dan memasuki Mansion Lu tanpa memberitahu Ludius. Baginya memberi waktu pada Ludius untuk menikmati hidup bersama istrinya juga merupakan tugasnya sebagai tangan kanan sekaligus pengikut setia..

"Tuan Longshang silahkan masuk, apa perlu saya panggilkan Tuan Lu sekarang? ". Kata Bibi Yun menyambut Longshang yang masih di depan pintu.

Setelah dibukakan pintu, Longshang memasuki Mansion dan langsung duduk di sofa ruang tamu

"Tidak perlu Bi.. Saya tidak ingin mengganggu mereka berdua. Oh ya, kapan Julian serta Shashuang pergi? Aku kira mereka tinggal disini?".

"Tuan Julian beserta Nona Shu sudah kembali kemarin pagi. Tuan Longshang ingin minum apa?". Tanya Bibi Yun.

"Tidak perlu Bi, Seperti nya Ludius masih lama. Sebenarnya masih banyak yang harus saya urus di kantor, jadi lebih baik saya kembali terlebih dahulu". Ujar Longshang. Ia beranjak dari sofa dan sepertinya harus kembali ke kantor tanpa mendapatkan apapun.

"Dasar Ludius, meski aku ikut senang dia bisa menikmati waktu bersama istrinya. Tapi apakah dia lupa dengan tugasnya di kantor? " gerutu Longshang.

Belum sempat Longshang keluar dari pintu, ia melihat Ludius masuk ke dalam Mansion dengan menggendong depan Silvia yang sedang memejamkan mata.

"Tunggu Longshang, ada hal yang harus aku katakan padamu. Aku akan membaringkan Silvia terlebih dahulu". Ludius pergi menaiki tangga menuju lantai dua dan membawa Silvia ke kamar mereka.

Setelah beberapa saat berlalu Ludius kembali dengan membawa sepucuk amplop beserta Laptop yang di desain khusus untuk kepentingan pribadinya ke ruang tamu dimana Longshang sedang menunggunya.

"Ludius, sebenarnya ada hal penting apa sehingga kau memintaku kemari di saat jam kerjaku?". Tanya Longshang tanpa basa basi.

"Apa kau ingat Kerajaan Hardland yang pernah kita singgahi dulu?". Kata Ludius mencoba mengingatkan Longshang akan suatu hal,

Kedua alis saling terpaut, Longshang belum memahami arah pembicaraan mereka. "Ya.. Memang apa urusan kita dengan mereka? Setahuku, kita tidak memiliki hubungan atau permusuhan dengan Kerajaan Hardland! ",

Ludius menghampiri Longshang dan duduk tidak jauh darinya. Ia memberikan surat Kerajaan tersebut pada Longshang lalu meletakkan laptopnya di meja. "Itu surat Kerajaan yang di tulis sendiri oleh Putra Mahkota Richard, dan adiknya yang pernah kita lihat 5 tahun lalu lah yang mengantar sendiri padaku". Jelas Ludius, ia membuka laptop dan menghidupkannya.

Kali ini Ludius secara khusus menggunakan alamat IP acak untuk menyusup ke bagian pasar gelap (Pasar Illegal) untuk mengetahui perkembangan obat yang tengah beredar disana.

"Memang apa yang Pangeran Richard inginkan darimu? dalam surat hanya mengatakan mereka mengundangmu dalam jamuan senin depan". Tanya Longshang, ia melipat kembali surat tersebut dan memasukkan kembali ke dalam amplop.

"Adik dari Pangeran Richard hanya menjelaskan sebagian dari informasi yang sebenarnya sebelum akhrinya kami di cegat musuh. Putri Emilia hanya mengatakan kalau ini masih berhubungan antara kita dengan Black Emperor dan Dark Phantom. Dan dari hasil pengelidikan terakhir Emilia mengatakan Dark Emperor tengah mengembangkan Zat Kimia yang dapat melebur dalam tubuh dan menyerang bagian otak manusia. Dan dari dampak partikel tersebut adalah mengendalikan fikiran manusia dari sebuah sistem perintah tidak langsung". Jelas Ludius,

"Dan menurutmu, obat ini masih berhubungan dengan obat yang kau berikan padaku untuk di selidiki? ". Tebak Longshang,

"Itu masih kemungkinan, dan satu hal lagi. Mengenai Dark Phantom yang sedang mengembangkan senjata tempur berbasis kecerdasan buatan HMD 103 ini menurut penyelidikan Pangeran Richard mereka masih membutuhkan 1 hal yang kurang, dan menurut mereka kekurangan itu ada pada penelitian Kakek Zhao Lu".

"Senjata tempur yang memiliki kecerdasan layaknya manusia? Bukankah itu akan menimbulkan perpecahan antar Negara dan berdampak pada pemicu Perang Dunia?". Tebak Longshang lagi, ia menatap ke depan dengan serius.

"Maka dari itu, kita harus mengambil tindakan pencegahan sebelum Dark Phantom mengambil langkah pertama untuk menyerang kita. Secara tidak langsung kita telah terlibat dalam pemicu Perang Dunia! Ini sangat membuatku frustasi…". Keluh Ludius, ia menundukkan kepalanya yang terasa berat, seakan semua beban menumpuk di atas kepalanya.

"Kau mengeluh..!! Ini seperti bukan dirimu Ludius! ". Ejek Longshang, baginya Ludius yang dia kenal adalah sosok Pemimpin yang ambisius dan memiliki sejuta jawaban untuk setiap masalah.

"Jika hanya masalah sepele mungkin aku akan mengatakan hal semancam itu, tapi ini menyangkut akhir dari Perpecahan sebuah Negara. Akhir dari Dunia sekarang ada di tangan kita! Apa kau belum menyadarinya juga!! ". Ludius menaikkan nada bicara nya dengan keadaan tertekan. "Belum lagi Silvia kondisinya semakin memburuk, dan salah satu dari mereka sudah mengincar Silvia untuk di jadikan mata-mata secara tidak langsung. Katakan Longshang!! Aku harus bagaimana?!! ". Tekan Ludius, ia menatap Longshang putus asa.

"Ok.. Ok.. Sorry, aku tidak bermaksud mengejekmu Ludius. Hanya saja kau harus bertahan dan mengambil langkah. Keadaan Dunia saat ini tergantung padamu! Jika kau mengeluh sekarang, keselamatan Silvia mungkin tidak akan ada jaminan lagi kedepannya! ". Longshang mencoba menenangkan Ludius yang kalut.

Memang tidak mudah memikul beban yang melibatkan tidak hanya 1 Negara, di tambah lagi Ludius memiliki wanita yang harus ia lindungi. 'Bisakah aku menggenggam Dunia hanya dengan kedua telapak tangan ini?'. Tanya Ludius dalam hatinya, ia menadahkan kedua telapak tangannya dan memandang lurus kedalam memikirkan langkah apa yang harus di ambil.