"Tunggu sebentar.. Biar saya periksa". Dengan jeli penjaga pintu memeriksa kartu pengenal mereka. "Ya.. Ini asli.. Kalian boleh masuk. Maaf atas kelancangan kami! ", Setelah pemeriksaan tersebut dengan sopan penjaga pintu menundukkan kepala dengan tangan menangkup meminta maaf.
"Tidak masalah.. Saya senang, pengamanan dari Presdir Lu ketat. Ini juga membuat nyaman tamu yang datang". Ujar wanita yang datang bersama pasangannya.
"Kalau begitu kami masuk dulu". Sahut prianya. Dan keduanya masuk kedalam BAR dengan aman tanpa ada yang mencurigai.
Di dalam bar yang sudah dipenuhi tamu dan para karyawan dari Tangshi Grup, kedua pasangan ini berpencar melaksanakan tugas masing-masing. Si wanita yang memakai dress hitam legam pergi mencari targetnya begitu juga dengan pria yang bersamanya pergi menemui targetnya.
Masing-masing memakai earphone dan memiliki hal tersembunyi lainnya dalam jas dan tas yang mereka bawa dan pakai.
[ "Bagaimana, kau sudah menemukan target mu?!"] Terdengar suara wanita di ujung earphone.
[ "Masih belum, berhati-hatilah! Mungkin saja mereka sudah memasang jebakan untuk menyambut kedatangan penyusup. Ingatlah! bahwa Ludius bukanlah orang baru dalam dunia Mafia. Ia sama liciknya dengan Tuan kita!",] kata si pria memperingatkan.
[ "Aku mengerti!", ]
Si wanita yang memakai Dress hitam legam dengan rambut bergelombang yang dibiarkan tergerai serta membawa tas kecil menyusupkan tangan kiri ke dalam tasnya sembari menyusuri bar mencari target yang berbaur dengan para tamu undangan.
"Menyusahkan!! Tempat ini begitu ramai, sangat sulit untuk menemukan target yang berbaur dengan tamu yang lain", Gerutu si wanita. Ia terus mencari target dengan tangan yang masih disusupkan ke dalam tas yang berisi barang penting untuk digunakan pada misi kali ini.
Si wanita mulai masuk ke dalam kerumunan para tamu yang sedang menikmati wine mereka serta ditemani musik membuat sebagian sudah setengah mabuk. Disaat pencariannya si wanita justru di cegah oleh seorang beberapa tamu pria yang sedang mabuk berat.
"Hei wanita cantik! Kau mau pergi kemana?", tanya salah satu pria yang mabuk.
"Itu bukan urusanmu!", si wanita melewati pria mabuk begitu saja tanpa meladeni perkataannya.
"Lancang sekali kau melewatiku yang sudah berbaik hati menyapamu!", si pria mabuk mulai terpancing emosi, ia menarik tangan si wanita dan mencekal pergelangan tangannya. "Kau telah membuatku marah! Tentu saja aku tidak akan membiarkanmu pergi!".
Si wanita tersebut memandang pria mabuk dengan tatapan mematikan seolah dapat membunuh hanya dengan sekali tatap. "Lepaskan tanganku atau kau akan tiada!". Ancam si wanita dengan suara lorih namun terdengar jelas.
"Hahaha… kau mengancamku wanita? Coba saja!" dengan beringasnya pria yang tersebut menarik pergelangan tangan si wanita, namun dengan sigap si wanita melepas cekalan pria mabuk dan membalikkan keadaan. Seketika tangan si wanita menarik tangan pria mabuk dan mematahkan tulangnya.
KRAKK!!
"Arrgh.. Ampun Nona, saya mengaku salah..". Rintih si pria mabuk begitu sendi di pergelangan tangannya patah.
"Ingat! Jangan pernah muncul dihadapanku lagi, atau kau tidak hanya kehilangan tanganmu tapi seluruh anggota tubuhmu! " ancam si wanita. Ia melihat satu persatu pria lain yang tengah mabuk yang sempat melihat perbuatannya. "Jika kalian ingin selamat, maka anggap tidak pernah melihat apapun! Mengerti!! ",
Seketika beberapa pria mabuk lain yang melihat kejadian tersebut mengangguk lalu mundur dengan mulut yang bungkam seolah tidak melihat apapun.
Si wanita berdarah dingin tersebut melangkah pergi mencari kembali targetnya, sampai ia menemukan wanita-wanita penting saling duduk bersama dengan tawa renyah mereka.
"Ternyata kau disini! Benar-benar merepotkan! Bagaimana aku beraksi kalau target sedang duduk dengan wanita lain!". Gumam si wanita.
Ia berdiri agak jauh untuk memperhatikan apa saja yang target lakukan, dan mencari celah di saat target sendiri. Lama si wanita menunggu hampir sepuluh menit lamanya namun belum ada pergerakan.
[ "Aku sudah menemukan targetku! Dia sedang berkumpul bersama yang lain! Bagaimana kita akan bertindak??".] Tanya si wanita pada partner prianya melalui earphone
[ "Baiklah.. Kau buatlah celah agar target pergi meninggalkan teman-temannya dan awasi agar mereka tidak mengikuti target. Biar kali ini aku yang melakukannya". ] Ujar si pria.
[ "Baiklah.. Aku akan melaksanakannya sekarang! ". ]
Si wanita mengambil segelas wine yang ada di meja bartender, ia dengan langkah perlahan berjalan mengarah ke meja dimana target duduk. "Kali ini kau tidak bisa lolos! ". Ujar si wanita dengan senyum seringai.
Perlahan namun pasti ia melangkah mendekati meja tersebut, namun baru beberapa langkah ia berjalan. Justru tanpa disadari ia bersentuhan lengan dengan seseorang dan berakibat kehilangan keseimbangan dan..
PRANKK.!!!
Gelas yang dipegang si wanita lepas dari tangannya dan pecah. Seketika kondisi di BAR berubah drastis, para tamu yang sedang menikmati malam mereka terhenti akibat mendengar gelas terjatuh. Alhasil si wanita gagal untuk memisahkan target dari temannya.
"Maaf Nona saya tidak sengaja! Apa anda terluka?". Tanya si pria yang ternyata Longshang yang akan menuju meja para wanita mereka.
Dengan perasaan kesal karena gagal si wanita mengebas pakaian yang terkena noda minumannya "Uhm.. Aku baik-baik saja! Aku ingatkan, kalau jalan hati-hati. Apa kau tak sadar perbuatanmu tadi telah membuat keributan dan menyita perhatian banyak orang!". Kata si wanita mendengus kesal. Ia semakin geram karena gagal mengincar targetnya.
"Sudah saya katakan, saya salah dan maaf.. ". Kata Longshang kembali.
"Maaf takkan membantu apapun! Sudahlah lupakan! Anggap saja aku sedang sial kali ini! ". Ujar si wanita masih membersihkan pakaiannya. Ia yang tidak memperhatikan wajahnya begitu melihat wajah pria yang ditabrak tersentak.
"Bagaimana bisa yang menabrakku adalah tangan kanannya Ludius! Apakah aku sesial itu hari ini!". Gumam si wanita semakin kesal.
Dengan emosi yang masih memanas si wanita pergi dari tempat kejadian. "Kurang ajar! jika saja aku tidak diganggu pria brengsek tadi pasti aku sudah menarik target dari kerumunan teman-temannya. SIAL.!!! ". Gerutunya.
Si wanita melihat kembali kearah wanita yang sedang berkumpul. Mereka masih duduk dengan canda tawa tanpa meninggalkan tempat mereka. Si wanita yang sudah menerima tugas begitu kesal dan merasa malam ini adalah malam sialnya.
"Bagaimana ini.. Apakah masih belum ada celah untukku memisahkan mereka?". Gumam si wanita. Karena tidak ada cara yang lain, ia masih berdiri menunggu waktu yang tepat. Namun disaat si wanita mantau, ia dikejutkan dengan suara pria dari belakangnya.
"Sebenarnya apa yang sedang kau sembunyikan! Siapa yang sedang kau mata-matai?!". Gertak pria di belakangnya.