Chapter 252 - 252. Tamu yang mencurigakan bag 3

Merasa familiar dengan suara tersebut si wanita menoleh dengan perasaan cemas. Ia tersentak begitu melihat Longshang ada dibelakangnya.

"Apa yang kau lakukan di belakangku!". Kata si wanita ketus. Ia mencoba menguasai perasaan kagetnya dan mencoba untuk tetap tenang.

"Aku hanya kebetulan lewat, tapi apa yang kau inginkan dengan mengawasi mereka? Apa yang kau rencanakan sebenarnya!". Gertak Longshang kembali.

"Apa yang kau katakan Tuan ? Aku tidak mengerti apa maksudmu! Kau yang datang tiba-tiba lalu menuduh orang tanpa bukti. Bukankah itu keterlaluan!". Gertak wanita balik pada lawan bicaranya.

"Ingatlah! Aku telah mengawasimu. Berhati-hatilah, jangan sampai aku melihat kau melakukan pergerakan yang mencurigakan". Kata Longshang sebelum akhirnya pergi meninggalkan si wanita.

"Sial!! Mengapa malam ini aku sial sekali, bagaimana aku akan mengatakannya pada Tuan!". Gumam si wanita dengan fikiran yang mulai kacau.

Namun ditengah kekacauannya ia justru melihat targetnya pergi meninggalkan tempatnya. Target tersebut pergi keluar dari kerumunan, dan berjalan menarah ke luar pintu bar.

"Apa yang sebenarnya si target lakukan? Aku harus mengikutinya, ini kesempatanku! ".

[ "Dengar! Si target meninggalkan tempatnya. Kau bersiap-siaplah di luar, karena sepertinya ia akan keluar dari bar".] Jelas si wanita pada partnernya.

["Bagus! Kita bergerak sekarang". ]

Si wanita perlahan dan dengan hati-hati mengikuti target agar tidak disadari para penjaga bayangan yang Pastinya sudah Ludius tempat kan di beberapa tempat.

Tepat setelah si wanita mengikuti target sampai pada depan pintu, ia justru kehilangan jejaknya. "Sial! Ini jebakan!! ". Umpat si wanita, dengan cepat ia mempercepat langkahnya meninggalkan BAR.

BANG.. BANG..

Namun, naas belum sempat si wanita keluar dari bar peluru akurat melesat ke arahnya. Beruntung dia adalah salah satu pemburu bayaran yang memiliki skill tinggi, dengan kelihaiannya ia melompat ke bagian samping hingga sempat terbentur dinding, meski ia terhindar dari maut namun peluru tersebut melukai bahunya.

[ "Siapkan mobil! Kita terkepung! " ] perintah si wanita marah dengan emosi membludak

[ "Kau! Bagaimana bisa kau kehilangan target dan justru mengundang banyak perhatian musuh!".]

"Jangan banyak tanya, aku sedikit terluka". Kata wanita tersebut dengan menahan perih di pundaknya.

Dengan tertatih, si wanita bangkit dari tempatnya terpental karena berusaha menghindar dari peluru dan berjalan secepat mungkin meninggalkan lokasi BAR.

*****

Dari kejauhan Longshang dan Wangchu sedang berusaha mengejar pelaku. Berkat keterangan dari penjaga depan yang mencurigai mereka, Longshang, Wangchu dan Ludius mampu menyiapkan jebakan yang matang. Hanya sangat di sayangkan begitu musuh didepan mata justru Longshang kehilangan jejaknya.

"Sial! Mereka berhasil lolos!". Gerutu Longshang.

Dari belakang Longshang, Wangchu dengan beberapa anggota datang menghampiri Longshang dengan pistol revolver berada di tangan masing-masing.

"Bagaimana? Apakah musuh berhasil melarikan diri?" tanya Wangchu, kini ia berdiri di samping Longshang dengan mata melihat keadaan sekitar.

"Ya! Kali ini musuh lolos dari tangan kita. Ini salahku, seharusnya aku tidak ragu begitu melihat hal yang mencurigakan darinya", geram memenuhi perasaan Longshang, tentu saja.. Karena yang di incar musuh adalah Linzy!, meski Ludius sendiri belum mengetahui apa yang ingin mereka perbuat dan apa motif mereka. Namun dapat dipastikan target musuh kali ini adalah Linzy.

"Apa kau sempat melihat ciri-ciri musuh kita kali ini?". Tanya Wangchu yang masih berdiri di luar bar melihat keadaan sekitar.

"Entah, aku masih belum begitu yakin dengan apa yang kulihat. Hanya saja dari hasil analisa dan keterangan para penjaga sudah dipastikan kalau dia bukan salah satu staff kantor. Kemungkinan besar ia memakai silikon wajah untuk mengelabui kita".

"Jadi musuh kita kali ini sudah mempertimbangkan hal apa yang akan terjadi, begitu maksudmu! " kata Wangchu berpendapat.

"Sungguh cerdik dan licik.. Musuh kali ini memiliki teknologi yang dapat memanipulasi dan mengcopy wajah seseorang lalu mengaplikasikannya menggunakan silikon. Akhirnya dalam sekejap mereka berubah menjadi orang lain".

Longshang tanpa berkata apapun lagi kembali masuk kedalam bar untuk menemui Ludius yang sedang bersama Silvia dan wanita lain.

"Longshang, bagaimana hasilnya? "tanya Silvia khawatir yang masih duduk kini ada Ludius di sampingnya.

"Nihil, musuh berhasil lolos. Namun dapat dipastikan musuh memakai silikon untuk menyerupai wajah seseorang! ". Jelas Longshang,

Ia menghampiri Linzy yang duduk diantara Lingling dan Nadia dengan wajah penuh kecemasan. "Zy, bagaimana keadaanmu?", Longshang yang tak pernah menunjukkan sifat romantisnya tiba-tiba memeluk Linzy dan mencium atas keningnya. "Maaf.. Aku tidak bisa menjagamu dengan baik! ".

"Aku baik-baik saja, untuk apa kau meminta maaf. Itu semua berkatmu Longshang, jika tidak ada kamu musuh pasti sudah berhasil dengan misi mereka". Ujar Linzy. Bagi Linzy mendapat pelukan hangat dari Longshang adalah sebuah mimpi baginya.

"Hentikan dulu bermain mesra-mesraannya! Longshang, kau masih ada tugas untuk mengecek CCTV BAR dan area sekitar yang yang kemungkinan dilewati musuh". Tegur Ludius,

Silvia menginjak kaki Ludius karena kesal dengan ketidak pekaan Tuan Lu akam situasi yang terjadi. "Ludius tidak bisakah kau berkata dengan lebih halus! Cobalah untuk memahami hubungan orang lain!" bisik Silvia memperingati suaminya yang kelewat jahil. Mata tajamnya ia tunjukkan tepat pada Ludius.

"Sayang.. Mengapa kau marah kepadaku. Aku kan hanya memperingatkan mereka! ". Ujar Ludius dengan wajah merajuk.