Chapter 262 - 262. Kumpul bareng Teman bag 2

Lingling yang sudah penasaran dengan perkembangan kisah cinta Nadia dengan Kakak Lian dan Wangchu mempercepat langkahnya untuk masuk di ikuti Silvia yang hanya bisa geleng-geleng kepala karena sikap sahabatnya itu. Dengan langkah cepat Lingling langsung ke ruang keluarga yang sudah ada Nadia.

"Putri Nadia, kau ada disini?.. " Sapa Lingling dengan antusias,

Nadia yang sedang memainkan ponselnya langsung menengok kerah Lingling yang ada di sampingnya. Karena ini kedua kalinya bagi Nadia bertemu dengan Lingling, Nadia sedikit bingung dan samar-samar tentang Lingling.

Wajah bingung Nadia tercetak jelas di wajahnya yang membuat Lingling berceletuk. "Ini aku Lingling Putri Nadia, kita baru saja bertemu tadi malam. Uhm.. Bukankah tadi malam Putri Nadia datang dengan Wangchu?".

Ukhuk.. Ukhuk..

Celetukan Lingling yang sudah menjadi ciri khas kecerewetannya membuat Nadia tersedak. Silvia yang melihat itu hanya bisa tersenyum menahan tawa karena kelakuan mereka.

Nadia segera mengkondisikan dirinya yang masih kaget dengan pertanyaan spontan Lingling, ia memegang dadanya yang agak sesak. "Ah iya Lingling, tadi malam aku di jemput Wangchu untuk menghadiri Party yang diadakan Tuan Lu. Memangnya kenapa?". Tanya Nadia balik, ia segera mengkondisikan keterkejutannya.

"Bagaimana dengan kehamilanmu Mbak? Apa masih ada keluhan?". Tanya Nadia mengalihkan pembicaraan tentangnya dan Wangchu.

"Lumayan lah Nad, lumayan bikin repot. Kadang masih suka muntah-muntah dan cepat lelah. Cuma Mbak agak kasian sama Ludius, beberapa hari ini kayaknya Mood mbak lagi nggak banget deh. Ludius sampe kena omel dan jadi pelampiasan kekesalan Mbak yang nggak tau karena apa.. ". Silvia berbicara panjang lebar dengan senyum hambar.

"Oh ya, ngomong-ngomong.. Kita ngobrol disini kayaknya kurang enak deh. Mending keluar yuk. Kebetulan aku ada Cafe yang biasa di kunjungi. Disana banyak Dessert yang lumayan juga loh.. ". Sela Lingling,

"Boleh, kebetulan aku juga ingin keluar. Di Mansion mulu bosen. Kita pakai mobil yang ada di garasi saja! Kebetulan mobil Lamborghini dan Bucati Sharon milik Ludius tidak di pakai". Celetuk Silvia.

"Hei nyonya Lu! Kau mau kita di amuk Tuan Lu karena memakai mobil kesayangannya?". Timpal Lingling, ia tahu dengan pasti bagaimana suami Silvia itu. Begitu mengetahui barang koleksi pribadinya di pakai orang lain dia langsung ngamuk. Bayanginnya saja ngeri gimana Ludius kalau marah.

Seketika Lingling merinding mendekapkan kedua tangannya membayangkan kegerian pria berdarah dingin itu. "Nggak Ah.. Takut suamimu MURKA..! ".

Silvia dan Nadia yang sedari tadi diam mendengar perkataan Lingling yang menggambarkan tentang Ludius seketika gelak tawa mereka pecah. "Hahaha.. Ya ampun Lingling, bagaimana bisa kau bisa mengatakam hal itu, pfft…". Silvia memegangi pelan perutnya menahan tawanya yang terpingkal-pingkal.

Wajah Lingling menekuk begitu dia di tertawakan Silvia dan Nadia. "Hust.. Hust.. Udah… Udah.. Bukannya kita mau ke Cafe yah, kok malam bahas aku sih?! ". Kata Lingling mulai sewot.

"Maafkan aku.. Tapi beneran nggak masalah kalian pakai mobilnya. Itu hanya mobil Limitide Edition, asal kalian makainya benar tak akan nabrak kan..! ".

"Ya sudahlah.. Kita bertiga saja satu mobil, kau yang mengemudi!". Tunjuk Lingling pada Silvia.

"Uhm.. Ok.. Kita berangkat sekarang !".

Setelah cuaps cuaps manja di ruang keluarga, Mereka akhirnya memutuskan untuk pergi ke sebuah Cafe yang di tunjukkan Lingling menggunakan Mobil Lamborghini yang di kemudikan Silvia.

Meski sudah tahu pasti keadaan kandungannya lemah, namun bukan Silvia namanya kalau hanya berdiam diri di Mansion tanpa membuat ulah. Ia akhirnya pergi tanpa memberitahukan Ludius.

***

Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit, mobil yang di kemudikan Silvia akhirnya sampai di depan sebuah Cafe yang cukup mewah dengan Desain unik yang mampu menarik minat pembeli apalagi hanya untuk sekedar bersua foto.

Setibanya di Cafe The Latte' yang buka setiap hari dengan kapasitas pembeli ratusan membuat. Silvia, Lingling dan Nadia turun dari mobil.

Modil Limitide Edition dengan penumpang 3 wanita berpenampilan yang menunjukkan mereka memiliki Kekuasaan sempat membuat heboh pengunjung Cafe, terutama para pria.

Merasa di perhatikan banyak orang, Lingling yang biasanya cerewet dengan banyak tingkah lebih memilih diam. Sedangkan Nadia dan Silvia yang sudah biasa menjadi pusat perhatian tidak merasa kaget dengan kejadian ini dan lebih memilih cuek.

Pelayan yang melihat ketiga wanita belum dilayani mendekat. "Ada yang ingin di pesan Nona?". Tanya pelayan. "Mari saya tunjukkan tempat yang enak untuk santai". Pelayan tersebut mengantar Silvia dan yang lain ke sebuah tempat.

Karena Cafe hari lumayan banyak pengunjun, Silvia dan yang lain harus mencaribtempat yang kosong. Namun di tengah langkah mereka beberapa pria yang sedang duduk tenang begitu melihat ketiga wanita insting nakal dan jahil mereka tergugah. Dengan wajah beringasan mereka berdiri dari kursi dan menghampiri Nadia dan yang lainnya.

"Tunggu Nona, kau akan pergi kemana?". Tanya pria bringasan tersebut menghentikan langkah ketiga wanita tanpa menoleh ke arah pria yang memanggil mereka.

"Kau belum tahu siapa aku? Berani-beraninya mengacuhkanku!". Kata pria yang menghentikan langkah ketiga wanita.

Seorang pria yang tidak terlalu muda dengan tubuh yang tidak terlalu tinggi tersebut menggunakan jas hitam dengan dasi garis-garis samping menghampiri Silvia dan yang lainnya bersama orang yang sepertinya ajudannya. Ia dengan Percaya dirinya mendekati salah satu dari Silvia dan Nadia yang berdiri bersebelahan. Tangan kanan dan kirinya memegang tangan Silvia dan Nadia.

Pelayan Cafe yang melihat tindakan berani pelanggan Cafe hanya bisa diam memperhatikan tanpa bisa melawan karena statusnya yang hanya pelayan. Sedangkan para pelanggan lain yang melihat lebih memilih bungkam.

Bukan karena mereka tidak melihat kejadian yang ada di depan mata, hanya saja mereka tahu pria yang tengah berulah adalah Putra dari Salah satu Pemilik Perusahaan yang cukup berpengaruh meski jika di bandingkan dengan Tangshi Grup tidak ada artinya.

"Lepaskan tanganku! Kau tak berhak menyentuh tanganku atau temanku! ". Gertak Silvia. Ia yang sedari tadi dian menatap tajam ke arah pria yang berani menyentuhpergelangan tangannya.

"Hahaha… ". Gelak tawa pria tersebut tanpa mrmikirkan orang yang ada di sekitar. "Siapa kau berani menggertakku! Apa kau tidak tahu aku adalah Penguasa Daerah ini? Ayahku adalah pemilik Perusahaan Han. Han Jin Ling!".

Karena dengan mengatakan nama Perusahaan tersebut, pria yang bernama Han Jin Ling tersebut semakin menjadi-jadi. Ia mencekal dengan erat tangan Silvia yang pertama kali memprovokasinya. "Rasakan ini!! ",

"Augh.. Kurang ajar kau! ". Silvia mencoba melepaskan cekalannya

Nadia dan Lingling yang melihat lantas tidak tinggal diam dan mencoba melawan. "Lepaskan tangannya! Apa kau ingin berurusan dengan Istri dari Presdir Lu?! ". Kini giliran Nadia yang menggertak menggunakan nama Ludius