Chapter 293 - 293. Terpaksa harus kembali, sedikit kecewa

Tubuh Longshang yang berat dengan racauannya yang menggema tepat di telinga Shin membuatnya kerepotan, bukan Shin bodoh atau tak mampu memerintahkan seseorang untuk membawa Longshang untuknya. Hanya saja baru kali ini Shin merasakan hidup yang lebih berwarna. Melihat sosok pria yang pertama kali ia lihat dan pertama kali pula baginya pasrah menerima ciuman paksa seorang pria.

"Kau sudah merepotkanku dan terlebih lagi mencuri ciuman pertamaku! Aku harap kau tidak membuatku kecewa pria patah hati..". gumam Shin.

#FLASH BACK OFF

Setelah mencoba mengingat kembali apa yang di lakukannya tadi malam, samar-samar ia hanya mengingat kalau ia mabuk dan kehilangan kesadaran sepenuhnya atas dirinya. "Maafkan aku, aku tidak mengingat apa yang telah ku perbuat tadi malam" kata Longshang melirih dan melepas cekalan tangannya pada wanita yang bernama Shin itu.

Dengan gayanya yang angkuh, Shin mendekatkan wajahnya tepat di depan Longshang, tatapannya yang tajam seolah menodong tepat di depan Longshang. "Dengar baik-baik pria berdasi! Kau telah membuat onar hingga akan diusir paksa oleh penjaga Bar, dan dengan bodohnya aku ingin menolongmu. Dan kau...".

Shin tak lantas meneruskan kata-katanya begitu teringat bagian Longshang mencuri ciuman pertamanya. Ia mengalihkan pandangannya mencoba menutupi apa yang dirasakan dan melepas cengkraman dasi Longshang.

"....Dan apa? Apakah aku melakukan kesalahan padamu?". Tanya Longshang ambigu, ia memang benar-benar tidak mengingat apa yang telah di perbuatnya. Rasa pening karena efek dari alkohol masih tersisa dan tubuhnya tiba-tiba tidak stabil. "Ugh.." keluh Longshang dengan tangan kirinya memegang kepalanya,

Secara spontan Shin memegang Longshang dan menapahnya ke sofa. "Sudahlah, lupakan! Intinya kau sudah membuatku repot tadi malam dan sekarang kau justru menganggapku mucikari. Aku harap kau punya sesuatu yang spesial untuk menunjukkan rasa terima kasihmu padaku.." kata Shin terang-terangan,

Longshang duduk bersandar disofa dan sekilas melihat Shin dengan wajahnya yang sedikit memerah, dan itu semakin membuat Longshang tidak mengerti ada apa sebenarnya malam tadi.

"Baik, katakan kau siapa? Dan apa yang kau harapkan dari menyelamatkanku yang sudah menganggapmu mucikari?". Tanya Longshang dengan lirikan sipitnya ditunjukkan pada Shin.

Shin sendiri duduk di samping Longshang dengan menyilangkan kakinya hingga terlihat kemolekan kaki jenjangnya. "Aku Angela Shin, Presdir Perusahaan Shin Corp!". Sebelum melanjutkan perkataanya, Shin melihat Longshang dengan tatapan tajam. "Alasanku menyelamatkanmu adalah karena aku tertarik denganmu pria patah hati..?!",

Pernyataan jelas yang di katakan Shin membuat Longshang memandang balik dirinya, meski sempat tekejut Longshang langsung menstabilkan emosinya dan kembali besandar di sofa. "Apa yang menarik dari diriku Nona Shin? Kau adalah Presdir wanita pertama yang berhasil menstabilkan posisi Perusahaan dalam jajaran 10 besar. Seharusnya wanita sempurna sepertimu tidak membutuhkan pria biasa sepertiku kan.."

"Hmm.. jadi kau tahu tentang identitasku juga?!".

"Tentu saja aku tahu, aku hanya mendengar ada seorang presdir wanita yang menjalankan bisnisnya di bidang fashion dengan dirinya sendiri yang menjadi modelnya. Dan tidak ku sangka orangnya sekarang sedang duduk di sebelahku.."

"Boleh juga..". sahut Shin,

"Jadi.. katakan apa tujuanmu sebenarnya, tidak mugkin kau menolongku tanpa alasan bukan..!"

"Jadilah pasanganku untuk menghadiri undangan dari seseorang, kebetulan dia orang China juga".

"Presdir Shin, apakah kau yakin dengan permintaanmu? Kau tidak sedang menjadikan diriku tameng untuk menemui pria pujaanmu kan?", tanya Longshang yang menohok jauh ke dalam hati Shin.

'Chih..! pria sepertimu memang terlalu banyak ingin tahu, tapi aku memang butuh seorang pria untuk menghadiri acara pria brengsek itu! Jika saja aku tidak terjebak perjodohan dengan Keluarga Li aku takkan melakukan ini',

"Huft,.." Shin menghela nafas panjang

"Mengapa kau bertingkah begitu, apakah perkataanku benar!",

"Kau tidak perlu tahu, cukup jadi pasanganku menghadiri undangan. Sisanya itu bukan urusanmu!",

Bagi Shin yang sulit untuk mencintai dan ia justru jatuh cinta pada teman masa kecilnya membuatnya terjebak dalam pusaran hati yang tak berujung. Pada kenyatannya teman masa kecilnya yang ia percayai juga mencintainya justru hanya menganggapnya sahabat dan mencintai wanita lain. Setelah 2 tahun lamanya ia tidak berjumpa dan mencoba membuang perasaan tersebut Keluarga inti justru menjodohkannya dengan cinta masa kecilnya.

'Hatiku yang sudah terlanjur sakit mana bisa di perbaiki hanya dengan sebuah perjodohan, meski aku masih memiliki perasaan yang sama tapi ego dan luka ini melarangku untuk kembali padamu cinta masa kecilku',

Longshang memperhatikan Shin cukup lama dan mencoba menelurusi ke dalam perasaan wanita aogan itu. 'Meski samar, namun masih terlihat kau sedang menutupi perasaanmu yang sebenarnya Nona arogan. Mencintai tapi tak dapat memiliki, meski secara kasap mata kita sama-sama terluka. Tapi aku tidak akan berakhir sepertimu!'.

Longshang beranjak dari tempat duduknya, dan menoleh sebentar ke arah Shin. "Baik, aku akan datang menjadi pasanganmu nanti. Untuk saat ini aku harus kembali, aku Longshang sekretaris dari Perusahaan Tangshi Grup. Kau bisa mencariku disana".

"Oh, rupanya kau Sekretaris dari salah satu Perusahaan terbesar di China. Setidaknya identitasmu tidak terlalu memalukan".

"Maaf saja jika aku hanya sekretaris dan bukan seorang CEO ataupun Chairman, jika kau keberatan aku juga enggan untuk menjadi pasanganmu". Balas Longshang dengan cuek lalu meneruskan langkahnya pergi keluar dari kamar hotel tersebut.

***

-Resort Regentmarine The Blue

Pagi ini di resort setelah Silvia mandi dan beres-beres semua perlengkapan yang ia bawa, Silvia langsung menaruh koper dan perlengkapan lainnya di samping sofa. Lucu bukan, bepergian hanya sehari semalam tapi Silvia membawa begitu banyak pakaian dan lainnya.

Memang kesal jika Silvia harus mengingat itu, ia yang berfikir 3 hari saja dia bisa menghabiskan waktu hanya berdua dengan suaminya. Tapi kesibukan Ludius memang tidak bisa di kalahkan hanya dengan - kata aku adalah istrinya maka dari itu aku adalah prioritas utamanya!!.

"Sudahlah! Mau semarah apapun tetap saja tidak mengubah keadaan yang memaksa untuk kembali hari ini!".

Silvia duduk di sofa sambil menunggu Ludius yang pergi setelah mandi, ia yang masih kesal bahkan mendiamkan suaminya tanpa berbicara sepatah katapun sejak tadi. Ponsel yang di biarkan tergeletak Silvia ambil dan mengirim pesan pada Lingling untuk mengusir kebosanan,

[Pagi Linling, aku masih berada di Jeju. Di sini suasananya nyaman dan sejuk hingga aku betah jika memang harus berlama-lama di sini tapi sayang...].

Send..

Pesan terkirim, dan tidak berselang lama terdapat balasan dari Lingling.

[Pagi Sil, Aduh.. kau membicarakan hal yang menyenangkan sepagi ini membuatku ingin datang saja!. sayangnya Senior Bryan sedang tidak ada di rumah, dia sedang perjalanan Bisnis ke Belanda. Makanya aku kesepian..].