Chapter 325 - 325. Tidakkah kau terlalu dekat manis bag 2

Perkataan Bianca yang mengartikan sebuah isyarat membuat Ludius memeriksa kembali file data diri calon staff yang ada di depannya. Ia membaca baik-baik isi surat lamaran tersebut dan tidak melihat adanya kejanggalan selain alamat wanita tersebut yang berasal dari Rusia.

Ludius tahu Bianca bukanlah orang biasa, dia pasti salah satu orang dari sebuah Organisasi tertentu yang saat ini sedang merubah identitas menjadi seorang sekretaris. Ia tersenyum seringai, dengan liarnya ia menarik tubuh Bianca dan menjatuhkannya diatas pangkuangnya.

"Kau sekretarisku yang nakal, coba jelaskan bagian mana yang menurutmu ganjil dari cerita ini Sayang?" tanya Ludius dengan mesra.

"Tuan Lu, apakah kau sedang mencoba mencari informasi dariku dengan cara merayuku?." Balas Bianca tidak kalah mesranya. Ia memalingkan wajahnya ke arah Ludius dan menyentuh lembut wajah tampan Ludius dengan senyum seringai.

"Itu tergantung Baby. Kalau kau bisa memberitahuku apa yang salah dengan data diri ini. Aku akan mengabulkan 1 permintaanmu, bagaimana?." Tawarnya dengan menyentuh lembut wajah lembut Bianca.

Hari ini Ludius merasa kembali ke dirinya yang dulu, menikmati wanita cantik nan seksi dengan kulit putih mulus yang ada di depannya. Bukankah itu yang dinamakan surga dunia?

Namun sayangnya kali ini Ludius seakan menjadi pendosa yang hina ketika ia teringat istri setianya Silvia yang tengah berjuang demi dapat melahirkan buah hatinya. Tapi mau bagaimana lagi, Bianca bukanlah orang sembarangan yang bisa Ludius taklukkan hanya dengan sekali perintah.

Wanita berbahaya seperti Bianca yang mempunyai identitas tersembunyi hanya bisa ditaklukkan dengan cara yang sangat halus. Bahkan posisinya saat ini sangat menguntungkan baginya, selain ia seseorang yang masih belum di ketahui identitasnya, ia juga memiliki banyak informasi entah mengenai Ludius atau orang yang ada di sekelilinnya.

Jadi terpaksa untuk beberapa bulan kedepan, Ludius mungkin akan bermain sementara waktu dengan ular berbisa seperti Bianca.

Bianca yang mendapat tawaran tersebut tentu saja tersenyum nakal, ia langsung mendekatkan dirinya tepat didepan wajah Ludius.

"Katakan Tuan Lu, apakah kamu bersungguh-sungguh dengan ucapanmu? Aku tidak suka di beri harapan palsu loh.." jari telunjuk Bianca bermain nakal disekitar pangkal wajah Ludius.

Membuat Ludius ingin sekali melempar wanita tersebut kedalam lubang buaya. Sayangnya ia masih harus menggali informasi darinya.

"Tentu saja Baby, memang apa yang kamu inginkan dariku manis?." Sahut Ludius.

"Aku tidak menginginkan apapun Tuan Lu. Yang aku inginkan adalah dirimu." Kata Bianca yang masih memainkan jemarinya di wajah Ludius.

'Kurang ajar kau Bianca, apa kau sedang mencoba menguji kesabaranku!'

Ludius hanya bisa menahan emosinya dengan mengepalkan tangan kirinya mendapat perlakuan layaknya gigolo di depan sekretarisnya sendiri. Tapi begitu mengingat ini demi mengungkap apa yang sedang ia cari. Ludius hanya bisa bersabar.

"Aku sudah beristri baby, jika kau menginginkan diriku. Apa kau siap untuk menerima amarah istriku Sayang? Dia cukup galak dan bermulut pedas, aku tak ingin kamu menjadi bahan amukannya sayang."

"Mengapa aku harus takut, bukankah masih ada dari dirimu, Tuan Lu. Apakah kau tidak akan melindungiku didepan istrimu?" bujuk Bianca dengan suara mendesah mesra.

"Aku masih menginginkan nyawaku baby. Kalau kau memintaku untuk melindungimu dari amukannya, aku punya firasat bahwa dia akan segera menguburku hidup-hidup."

"Baiklah, aku takkan memaksamu kembali Tuan Lu. Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui, ini informasi dari pusat Rusia." Katanya mulai dengan mimik serius

Tanpa Ludius sadari, sejak sedari tadi seorang wanita diam membisu berdiri di balik pintu. Ia yang mendengar tiap kata yang Ludius katakan hanya bisa menuutp mulutnya menahan diri untuk tidak mengeluarkan suara.

Sedangkan didalam sana bukannya Ludius menikmati waktunya bersama Bianca, tapi ia lebih mengarah ke menahan emosinya menerima semua perlakuan yang Bianca berikan.

"Ayo katakan, apa yang kamu ketahui tentang Leerin arlseif ini. Dia dari Rusia bukan?." Tanya Ludius mulai mengorek informasi.

"Menurut keterangan Markas rahasia pusat Rusia, wanita Leerin ini adalah seorang wanita berdarah campuran Rusia dengan China. Dia memiliki saudara perempuan dan mereka sama-sama ditugaskan menjadi salah satu mata-mata handal yang mampu berkamuflase dengan keadaan sekitar." Ujar Bianca dengan serius,

"Bagaimana kamu tahu dengan hal ini Bianca Luze? Aku tahu kamu bukan wanita biasa. Siapa kamu sebenarnya?." Tangan Ludius langsung menarik dagu Bianca dan mengarahkan wajah padanya dengan menatap tajam kedua manik indah Bianca.

"Tuan Lu, mengenai identitasku aku belum bisa memberitahumu untuk saat ini. Tapi aku pastikan suatu saat nanti kamu juga akan mengetahuinya. Yang pasti Bianca sebagai sekretaris pribadimu hanya ingin memperingatkanmu untuk hati-hati Tuan Lu!." Tegas Bianca ia memegang tangan Ludius dan melepasnnya dari menyentuh wajahnya.

"Kau berasal dari Rusia bukan? Tidak menuntut kemungkinan kalian masih satu Agency, namun memiliki misi yang berbeda. Apakah aku salah Nona Bianca Luze?." Tebak Ludius dengan senyum seringai.

"Cup cup cup, kau sangat pandai Tuan Lu. Aku sudah tertangkap basah olehmu. Jadi.. aku yang sudah berada di pangkuanmu ini, apakah akan kau tangkap dan di masukkan ke penjara bawah tanah untuk Tuan Lu interogasi?." Ucapnya dengan desahan seksi. Tangan kanannya yang nakal masih mengelus lembut dada bidang Ludius.

"Karena kamu sudah berbuat baik, kali ini aku akan melepaskanmu baby. Tapi ingatlah, tidak ada lain kali kalau aku menangkap basah kelakuan nakalmu di masa mendatang."

"Aku mungkin akan sedikit berbuat nakal, tapi Bianca pastikan tidak akan berurusan dengan masalahmu Tuan Lu. Aku hanya membutuhkan sedikit informasi mengenai istrimu. Bagaimana?."

"Untuk apa kau menginginkan informasi Silvia, baby? Dia hanya wanita Indonesia yang kebetulan kuliah di China."

"Tentunya ada alasan Tuan Lu. Tapi aku tidak bisa mengatakannya sekarang. Semua pasti akan terjawab jika waktunya telah tiba. Antara kau, black emperor, Dark phantom dan pria bernama Richard. Aku mengetahui semua tentangmu. Kalian masih ada benang merah yang cukup kuat, namun butuh waktu untuk menguraikannya. Semua adalah permainan Takdir yang di dasarkan pada 1 orang."

"Apa maksudmu baby?."

"Semua adalah permainan seseorang, dan hal yang aku takutkan dari benang merah yang menghubungkan kalian akan menjadi prahara besar dimasa mendatang. Aku belum tahu apa yang kamu sembunyikan hingga menjadi incaran mereka. Hanya tahu bahwa seseorang sedang mencoba mengungkap identitas Silvia sebenarnya termasuk aku."

Brakkk..

Pembicaraan Ludius yang cukup panjang dan mengandung banyak informasi ternyata menggundang orang yang ada di luar kelimpungan dan akhirnya terdengar suara gaduh seperti suara vas bunga yang ditaruh didepan ruangan jatuh.

"Siapa disana! keluar keluar kau sekarang juga!." ucap Ludius dengan lantang.