Chapter 344 - 344. Pertempuran di area Nanjiang bag2. Kondisi terburuk

Dengan amarahnya yang membara, Ludius lanung menyerang balik musuh dengan tangan kirinya menyangga tubuh Longshang.

Bang bang bang!!

"Brengsek! Mereka seorang penembak jitu!." Gerutu Ludius,

Rupanya anggotanya ada yang mengetahui keadaan atasan mereka dan mengambil alih menyerang musuh tersebut. Sedangkan Ludius memapah Longshang mundur dari medan untuk sementara waktu,

"Longshang, bagaimana keadaanmu?." Tanya Ludius khawatir,

"Tidak masalah, hanya sebutir peluru takkan membunuhku." Ucapnya dengan santai meski jelas lukanya cukup parah.

"Kau terlalu gegabah!." Tegur Ludius dengan sirat kekkhawatiran yang mendalam pada sahabat terbaiknya itu.

Longshang yang melihat gurat kekhawatiran di wajah Ludius membuatnya ingin tertawa. "Pfft haha.. Ukhuk.. ukhuk.." Longshang langsung menutup mulutnya yang mengeluarkan darah.

"Berhentilah tertawa! Sepertinya lukamu cukup dalam hingga kau mengeluarkan darah. Kita harus cepat memberikan pertolongan pertama."

Ludius memapah Longshang sejauh 300 meter menuju base camp untuk mengobati sahabat terbaiknya, namun sepertinya kondisi Longshang benar-benar tidak dalam keadaan baik. Di sepanjang perjalanan Longshang berkali-kali hampir kehilangan kesadaran dengan darahnya terus mengalir.

"Sudahlah Ludius, kau jangan repot-repot melakukan ini untukku. Masih banyak anggota yang membutuhkan bimbinganmu disaat seperti ini." Ucap Longshang dengan kesadaran yang tersisa.

"Berisik! Sudah ku bilang, kau harus diam!" Sentak Ludius mendengar perkataan Longshang yang membabi buta.

Ukhuk.. ukhuk..

Longshang kembali memuntahkan darah dari mulutnya, kondisinya sudah sangat memprihatinkan dan hampir mencapai batasnya. Beruntung mereka sudah dekat dengan base camp. "Penjaga dan anggota medis! Siapkan penanganan pertaman sekarang juga!." Teriak Ludius di depan base camp.

Beberapa orang yang mendengar teriakan Pemimpin mereka, langsung keluar membantu Ludius memapah Longshang masuk kedalam. Salah satu petugas medis berjalan kearah Ludius dengan raut wajah cemas.

"Ada apa, cepat katakan yang sebenarnya!." Tanya Ludius tanpa basa basi pada petugas medis tersebut. Ia sengaja tidak masuk kedalam terlebih dahulu untuk mendengar keterangan petuugas medis yang melihat kondisi luka Longshang.

"Begini Master, kondisi Tuan Longshang tidak dalam baik-baik saja. Peluru dari senjata laras panjang memilliki kecepatan dan jarak tembus yang cukup mengerikan. Saat ini peluru tersebut bersarang di area sumsum tulang belakang Tuan Longshang. Sebaiknya Tuan Longshang di bawa ke rumah sakit segera." Ucap si petugas dengan cemas.

"Kalau begitu, lakukan penanganan pertama dan bawa Longshang ke rumah sakit terbaik!." Perintah Ludius lantang.

"Baik Master! Kami akan sebaik mungkin melakukan penanganan pertama sampai Tuan Longshang sampai di rumah sakit."

Si petugas medis langsung masuk kedalam base camp dan melakukan semua yang Ludius perintahkan.

Ludius sendiri saat ini sedang terbakar amarah dan kesedihan di waktu bersamaan, 'Longshang, kau adalah tangan kanan terbaikku. Aku pasti akan mennyelamatkanmu apapun yang terjadi.' Batin Ludius.

Bzzt.. Bzzt..

Alat komunikasi Ludius aktif, sepertinya ada sesuatu yang sedang terjadi di medan pertempuran. "Aku harus segera kembali dan menyelesaikan semuanya!. Maafkan aku Longshang, saat ini aku belum bisa menemanimu di rumah sakit. Tunggu aku sampai pertempuran ini berakhir."

["Bagaimana kondisi medan saat ini?."] tanya Ludius dengan tatapan datar, seolah perasaannya sudah terkuras habis.

["Master, dari suara anda. Sepertinya anda sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja!."] tanya Zhenyi yang mengetahui dengan pasti dari nada bicara Ludius yang tanpa perasaan.

["Kau tak perlu tanyakan kondisiku. Cepat katakan, bagaimana kondisi medan saat ini!?"]

["Kondisi medan pertemuran mulai terpecah, ketiga mobil yang tersisa sudah melewati zona kita namun sudah berhasil di ledakkan. Kemungkinan dalam beberapa menit kedepan,  musuh dari gurp terakhir akan sampai di area base camp."]

["Kurang ajar! Segera lakukan penyerangan beruntun. Giring musuh ke arah selatan, sesatkan mereka menjauh dari lokasi laboratorium!."]

["Baik Master!"]

Ludius mengambil ponselnya dan melihat kamera pengintai yang di tempatkan seluruh hutan Nanjiang. Ia sedikit terkejut karena musuh sudah berhasil melewati barikade yang ia tempatkan, meski dari pihak musuh banyak yang tumbang.

Ia yang sedang melihat kondisi sekitar hutan teralihkan ketika melihat 4 orang yang terpisah dari anggotanya. Awalnya Ludius berpikir mungkin mereka tersesat, tapi tidak....

"Sial! Empat orang itu sedang mencoba mencari lokasi pasti tempat persembunyian laboratorium. Jangan-jangan..!"

Ludius langsung terfikirkan perkataan Zhenyi yang mengatakan bahwa kemungkinan musuh membawa jenis bahan peledak yang berpotensi merusak untuk memutus sistem keamanan otomatis yang terpasang di sekitar area laboratorium.

Meski sistem keamanan bisa terbilang sempurna, tapi itu belum tentu benar jika berurusan dengan bahan peledak nuklir. Ludius langsung menghubungi tim assasin dan penjinak bom untuk mengatasi keadaan mendesak saat ini.

["Tim Assasin dan Penjinak bom! Segera menuju ke pusat area  laboratorium. Dari arah jarum jam 3 ada empat orang yang berpotensi membawa bahan peledak!."] perintah Ludius, suaranya menggelegar di alat komunikasi yang terhubung ke semua anggotanya.

Ludius terus berlari kedalam tengah zona inti yaitu tempat laboratorium di sembunyikan,  di balik pohon besar, Ludius mengamati empat orang tersebut yang sedang mendeteksi kearah mana mereka harus mencari.

"Sial! Kali ini aku kecolongan. Bagaimana bisa tidak ada satupun anggota yang berjaga di tempat ini!." Gerutu Ludius.

Dengan pistol di tangannya, Ludius terus mengamati dan mencari celat untuk melumpuhkan mereka satu persatu. Dengan perlahan dan mengendap endap Ludius mengikuti pergerakan mereka.

'Sekarang saatnya!.'

Ludius keluar dari tempat persembunyiannya dan langsung melayangkan beberapa tembakan beruntun kearah musuh.

Bang bang bang!!

Damm!!

Prank!!

Ia langsung berlari kembali ke bagian belakang pohon untuk menghindari serangan balik dari musuh. Karena kurangnya pencahayaan, Ludius baru menyadari adanya beberapa alat yang mereka bawa  berhasil memantulkam semua serangannya.

"Cih, menyebalkan! Bagaimana bisa aku tidak melihat mereka membawa pengaman sampai seperti itu! Semua seranganku terpental." Ludius berdecis kesal..

Banga bang bang!!!

Merasa mendapat serangan dari arah Ludius saat ini berdiri, mereka lekas menyerang balik dan  sempat melempar sebuah benda.

Ludius  yang memperhatikan hal itu masih belum menyadari apa yang musuh lempar kearahnya. Begitu beberapa detik berlalu, ternyata sebuah granat berukuran sedang tergeletak tidak jauh dari tempatnya bersembunyi.

"Brengsek!." Dengan segera Ludius berlari dari tempatnya berpacu dengan peledak yang sudah di lemparkan.

Duar!!!

Ludius yang tidak sempat untuk menjauh terkena ledakannya dan terpental hingga terbentur beberapa pohon besar disekitar ledakan. Ia tidak menyadari di sampingnya adalah sebuah jurang yang jarang di ketahui orang.

Brak!!

Bam!!!

Srakk!!

"Arrrghhh...!" teriak Ludius

Tubuh Ludius terus terpental dan berguling menabrak beberapa batang pohon dan semak belukar hingga  terhenti di sebuah ujung jurang yang terjal. Ludius saat itu sudah mulai kehilangan kesadarann dan tubuhnya terus berguling mendekati jurang.

'Apakah ini akhir dari hidupku?'