Chapter 375 - 375. Hambatan

"Jadi mereka sudah bergerak, bahkan sudah menyebarkan berita burung yang dapat mengguncang kestabilan dunia bawah. MENARIK..!"  sorot mata licik terpancar jelas di kedua mata tajam Ludius.

Tidak ingin membuang-buang waktu, Ludius mengambil kemeja hitamnya yang ada di sofa dan memakainya sambil berjalan cepat keluar kamar untuk segera pergi ke bar Night Dragon menemui seseorang.

Di depan ruang makan yang sedang Ludius lewati, Bibi Yun melihat Ludius pergi dengan terburu-buru membuatnya ingin bertanya. "Tuan, anda ingin pergi kemana? Apa yang harus saya katakan jika Nyonya menanyakan anda?" Bibi Yun langsung menghampiri Ludius.

Langkah Ludius terhenti, ia menoleh ke arah Bibi Yun. "Aku akan pergi ke bar Night Dragon. Jika Silvia terbangun, katakan saja aku ada urusan yang tidak bisa di tunda." Ujar Ludius. Ia langsung melanjutkan langkahnya sambil membetulkan kancing kemejanya, hingga sampai di depan mansion dan tidak mendapati mobilnya di sana.

"Pak, dimana kau menaruh mobilnya!" seru Ludius, ia terlihat sangat terburu-buru. Bibi Yun yang melihat dari kejauhan hanya bisa mengelengkan kepala. Pasalnya baru sehari Ludius kembali dan malam ini sudah akan pergi lagi.

Dari arah samping pak sopir yang biasa mengurus mobil Ludius berjalan cepat menghampirinya. Kelihatannya dia sangat cemas, mungkin teriakan Ludius tadi cukup menggelegar hingga membuat orang menjadi gugup dan takut akan amukan darinya jika lamban dalam melakukan pekerjaannya.

"Maaf Tuan, mobilnya belum saya parkir." Kata pak sopir gugup sambil menundukkan badan.

"Tidak perlu di pikirkan, jangan takut begitu, aku tidak akan menghukummu. Berikan kuncinya!" Ludius menadahkan tangannya menunggu pak sopir memberikan kunci yang di butuhkannya.

"Maaf, ini Tuan Lu kunciinya." Pak sopir memberikan kunci tersebut dengan tangan gemetar.

"Terima kasih, katakan pada Bibi Yun untuk memperhatikan Silvia sementara waktu."

"Baik Tuan."

Ludius mempercepat langkahnya menuju garasi mengambil mobil ferrari luxury kesayangannya. Dengan kecepatan penuh, ia langsung melesat keluar gerbang Mansion menuju Bar Night Dragon,

Di tengah perjalanannya menuju bar Night Dragon, di saat jalanan shanghai yang mulai sepi, Ludius merasa ada yang tidak beres. Ia melihat kearah spion dan ternyata ada beberapa mobil pick up yang sedang mengikutinya.

"Kelihatannya malam ini juga akan menjadi malam yang panjang, baru sehari aku bisa istirahat tenang dan kondisiku belum pulih. Kalian sudah mengirimkan tikus-tikus menjijikan ini. Apa orang itu serius ingin menyingkirkan ku?" gumam Ludius.

Sembari menambah kecepatan mengemudi, Ludius meliirik ke arah jam tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 malam. Kebetulan sekali ini bertepatan dengan lelang gelap yang sedang di adakan di hongkong. "Apakah mereka dengan sengaja mengirim orang-orang untuk menghambatku agar tidak datang ke lelang gelap?" pikir Ludius.

Dengan kecepatan penuh, Ludius mencoba menghindari baku tembak. Tapi sepertinya itu tidak bisa di hindari lagi. Mobil musuh ada sekitar 2 di belakang, belum lagi jika mereka sudah mengirim jebakan di depan sana.

Bang bang bang!!

Mendapat serangan mendadak, Ludius langsung membanting setir ke samping untuk menghindari serangan dari arah kanan. "Sial! Kurang ajar, apa kalian ingin bermain-main dengan ku?" umpat Ludius.

Sepertinya tidak ada tempat untuk Ludius lari, sebelum melawan mereka, ia terlebih dahulu menghubungi seseorang.

Drrt.. drrt..

Lama teleponnya tidak di angkat, membuat konsentrasi Ludius terpecah menjadi dua dan hampir kehilangan keseimbangan karena terus mendapat serangan.

["Malam Master, ada apa Master menelpon saya malam-malam?"]

["Brengsek! Dari mana saja kau, mengapa lama sekali mengangkat teleponnya."]

["Maafkan saya Master, saya...."]

["...Cukup aku tidak butuh penjelasanmu. Untuk saat ini ada hal yang lebih penting yang harus kau lakukan. Lacak keberadaanku dan bawa beberapa anggota. Ada orang yang coba-coba bermain denganku. Dia mungkin saja sudah menyabotase jalan yang akan aku lewati."]

["Baik Tuan. Ada yang ingin saya sampaikan pada anda Master. Ini mengenai orang  yang datang ke bar Night Dragon untuk bertemu dengan anda."]

["Aku tahu, biarkan dia menuggu disana. Beri dia pelayanan yang memuaskan. Kau segera kemari. Tidak ada banyak waktu!"]

Tut tut tut

Ludius memutus panggilannya, dan menaruh kembali ponsel kedalam sakunya. Ia segera mengambil postol di dalam laaci mobil  yang sudah berisi peluru lalu memasukkannya  kedalam saku. Ludius kembali melihat ke arah spion dan mendapati kedua mobil itu  terus mengejar.

Karena sudah terlanjur berurusan maka harus ia selesaikan. Ludius menghentikan mobilnya secara mendadak, mengakibatkan gesekan ban dengan aspal jalan dan membuat mobilnya sempat oleng dan menabrak sebuah tiang rambu lalu lintas.

Braak..!!!

Asap seketika keluar dari mesin depan mobilnnya. "Astaga mobil kesayanganku. Ini semua gara-gara mereka, mobilku menjadi seperti ini. Tidak bisa dimaafkan!"

Mobil Ludius yang terhenti, otomatis mobil yang mengikutinya juga ikut terhenti.  Sekelompok orang dengan berbagai senjata turun dari dua mobil pick up tersebut. Mereka bergerombol mendatangi mobil Ludius dengan beberapa yang memegang pistol siap untuk menembak.

"Keluar atau kami ledakkan mobil ini sekarang juga!" ancam salah satu dari gerombolan itu.

'Kurang ajar, mereka mengancamku, memang mereka pikir mereka siapa?' di lihat dari wajahnya, Ludius saat ini terlihat sangat geram. Ia dengan santai dan tetap dalam keadaan tenang keluar dari dalam mobil.

"Kalian segerombolan orang dengan berbagai senjata dan bermuka sok beringas, apakah menghentikan mobilku hanya untuk menyapaku?" tanya Ludius santai. Dengan memasukkan tangan kirinya ke dalam saku dengan tubuh bersandar ke pintu mobil, Ludius memberikan tatapan dinginnya,  memandang mereka satu-persatu.

"Ikutlah bersama kami dan menemui boss kami. Boss janji akan memperlakukan anda dengan baik." Salah satu dari gerembolan tersebut memegang revolver di tangannya membuka suara. Dilihat dari tampangnya mungkin dia yang memimpin penyerangan kali ini.

"Sorry, tapi aku bukan orang yang senang mengikuti perintah orang lain. Kalian salah mencari orang." Balas Ludius masih dengan keadaan tenang.

"Apa anda ingin melawan perintah boss kami Tuan Lu?" tanya kembali untuk kedua kalinya. Segerombol orang yang datang sudah mulai dengan posisi menyerang mereka.

"Sudah ku katakan, aku tidak suka di perintah. Kecuali jika boss kalian kemari untuk secara personal menemuiku, aku akan dengan senang hati menemuinya."

"Jangan sombong kau Tuan Lu, Boss kami saat ini sedang ada di Inggris. Jika Tuan mau secara baik-baik ikut kami. Boss akan dengan senang hati menemui anda secara personal."

"Sepertinya negoisasi kita tidak menemukan sebuah kesepakatan, karena aku tidak suka di PERINTAH! Ingat itu."

"Kalau begitu, anda memang lebih senang dengan cara paksaan." Tangan kanan pemimpin musuh memberikan kode, membuat beberapa orang yang melihat isyarat kodenya langsung membuat sebuah pergerakan.