Chapter 377 - 377. Hambatan bag3. Chip pelacak

Merasakan sebuah bahaya yang datang menghampirinya, Ludius menoleh ke arah belakang sambil menahan serangan dari bagian depannya. Begitu penglihatannya teralihkan dari arah belakang, musuh sudah dalam posisi menyerang membuat Ludius tidak memiliki kesempatan untuk menghindar.

'Brengsek!'

Srinnk!!!

Pedang katana di ayunkan tepat ke arah punggung Ludius, kala itu seperti akhir baginya. Namun sepertinya Tuhan masih belum membiarkan Ludius tiada dengan cepat. Dari arahbelakang musuh, seorang dengan keahlian menembak jarak jauh, Zhenyi mengunci musuhnya dan...

Ckiit....

Bang!!

Belum sampai pedang itu mengenai punggung Ludius, peluru kaliber tinggi yang di proteksikan sudah lebih dahulu menembus jantung musuh. Seketika assassin tersebut tumbang dengan darah keluar dari dadanya.

Ludius langsung membereskan musuh yang ada di depannya. Perlawanan sengit datang dari assassin tersebut. Tidak heran dia di anggap assassin dari Guild pembunuh bayaran, cara memainkan pedangnya benar-benar tidak berperasaan. Sekali tebas saja mungkin seseorang akan langsung terbelah menjadi dua.

'Beruntung aku sedikit mengetahui cara menangkis permainan pedang katana. Shifu..(Guru) aku sangat berterima kasih untuk hal satu ini. Jika bukan karena kau, aku takkan bisa bertahan dari serangan mereka.' Ludius tersenyum seringai.

Hanya dengan mengandalkan ikat pinggang, Ludius membalikkan keadaan memblock serangan musuh dan menggantinya dengan membanting tubuh musuh ke tanah.

Damm!!

Brakk!

"Kau sudah tamat! Aku harap kita bisa bertemu lagi untuk adu pedang  bersama. Aku sangat menikmati permainan pedangmu." Ujar Ludius pada assassin yang ada di depannya.

"Kemampuan anda memang sulit di tebak Tuan Lu, tidak hanya memiliki insting baik dalam membidik musuh, tapi diam-diam juga memiliki kemampuan sebagai seorang assassin!" ujar sang assassin.

Dari arah belakang terdengar seruan orang  yang Ludius kenal. "Master! Maaf membuat anda menunggu lama." Seru Zhenyi yang sudah beranjak dari tempat persembunyiannya.

Seluruh anggota yang Zhenyi bawa langsung muncul dan menghadapi musuh yang tersisa, Zhenyi sendiri dengan senjata laras panjang di tangannya sudah siap menghadap Ludius untuk memberikan pertanyaan,

"Tidak masalah, aku akan ke bar Night Dragon untuk menemui orang tersebut. Kau urus sisa nya.." perintah Ludius pada Zhenyi.

Tidak lama setelah anggota dari Naga Imperial datang, pemimpin penyerangan sudah ada di tangan Zack Li, salah satu assassin yang di pelihara Ludius menjadi pembunuh berdarah dingin. Ketajamannya dalam bermain katana tidak perlu di ragukan. Bahkan peluru bisa terbelah oleh pedang tipisnya yang teramat tajam.

"Master Lu, Tuan Zhenyi.. saya Zack Li menghadap."

Dengan beringas Zack Li melemparkan pemimpin dari musuh yang sudah babak belur dengan banyak luka di tubuh ke arah Ludius. "Hahaha... kau berhasil mendapatkanku Tuan Lu, tapi Boss kami pasti sudah berhasil menyusup ke acara lelang gelap malam ini. Kau takkan mendapatkan apa yang kau inginkan, Tuan Lu!" kata pemimpin penyerangan dengan seyum seringai.

Ludius menundukkan badannya, ia berjongkok di depan pemimpin musuh sambil memperhatikan dan memberi sorot mata tajamnya. "Katakan, siapa boss yang kau maksud? Mengapa dia sangat menginginkan nyawaku?" tanya Ludius tegas.

Bagai seorang pembunuh yang tak memiliki hati, Ludius menatap orang yang adda di depannya dingin, membuat nyali musuh di depannya sedikit menciut.

"Kau takkan mendapatkan apa yang kau cari. Master kami adalah salah satu orang penting yang mendominasi Dunia bawah di daerah Inggris. Sampai saat ini tidak ada yang tahu siapa Master sebenarnya."

"Ternyata kau hanya seongok sampah yang tak berguna!" Ludius langsung beranjak dari depan musuh itu dan berbalik dengan tangan memberi isyarat. "Zhenyi, kau urus dia. Kembalikan dia pada Tuannya. Kita tidak membutuhkan sampah sepertinya!" Ludius berkata dengan matanya melirik ke arah Zhenyi memberi kode.

"Baik Master!" Zhenyi mendekat ke arah orang tersebut. Ia yang mendapat sebuah kode dari Ludius langsung memahami apa yang di inginkan Masternya.

Zhenyi mengangkat musuh yang masih tersungkur di tanah, ia diam-diam menanam sebuah chip kecil yang berguna sebagai alat pelacak sekaligus penyadap suara di bagian luar kulit musuh. Ludius sebenarnya bisa menanam penemuan baru dari penelitian orang-orangnya yang ada di laboratoium ke dalam tubuh seseorang, tapi dia teringat istrinya yang sedang mengandung, dan sedikit menahan kekejamannya pada orang lain.

Zhenyi, Zack Li dan anggota lain membawa musuh pergi dari area untuk menghapus jejak. Ludius sendiri langsung berbalik arah meninggalkan lokasi. "Kalian beruntung kali ini karena aku masih mengingat istriku yang sedang mengandung. Jika saja aku sudah hilang akal, maka kalian yang akan menjadi salah satu bahan percobaan dan berakhir menjadi mayat. Kita lihat, apa yang akan kita dapatkan dari alat pelacak yang baru saja di temukan para ilmuwanku." Gumam Ludius dengan tersenyum seringai, senyum licik dan picik yang terlukis di bibir Ludius.

Hampir 3 bulan Ludius melakukan sebuah penelitian, ini terjadi setelah penyelidikannya di area Jinxian. Dimana ia ingin menyelidiki dokumen penting Nero yang menyebutkan ia adalah salah satu keturunan kakek. Namun di tengah penyelidikannya, Ludius yang memrintahkan Longshang untuk mencari tahu, justru menemukan seorang pria tua yang hampir setengah sekarat dan membawa pria sekarat tersebut ke hadapan Ludius. Al hasil, Ludius menemukan fakta bahwa dia dulu adalah salah satu ilmuwan junior dari Kakek Lu.

Meski Ludius sedang melakukan penelitian juga mengenai sebuah terobosan baru dalam dunia kesehatan, yaitu dimana ada sebuah alat elektromagnetik yang dapat memancarkan sensor secara otomatis, dan dengan bantuan beberapa seni obat-obatan kuno, Ludius berharap dapat menyembuhkan jaringan sel pada rahim Silvia. Tapi nyatanya tidak sesuai dengan harapan. Kelemahan dari peneliti yang saat ini ada di tangan Ludius adalah dia hanya mampu untuk meneliti berbagai hal yang berhubungan dengan sistem, bukan pada hasil dari penemuan sistem yang bekerja untuk jangka panjang.

Seperti halnya sebuah chip yang ada di tangan Zhenyi saat ini. Chip itu terbuat dari bahan yang mudah di tanam, apalagi di dalam tubuh. Dengan sebuah sistem sensor yang di pancarkan langsung melalui satelit, alat tersebut dapat langsung menunjukkan posisi di mana musuh. Alat itu baru saja di kembangkan, masih dalam tahap percobaan. Ini mungkin kejam, tapi ternyata sangat membantu di saat seperti ini.

Karena chip itu bukan sebuah alat pelacak biasa yang mustahil orang untuk bisa mendeteksinya. Chip ini sebuah alat yang mampu masuk kedalam tubuh dan beradaptasi dengan darah korban nya.

"Tuan!" panggil Zhenyi yang ada di belakang Ludius.

"Ada apa?" jawab Ludius, ia berbalik arah melihat Zhenyi.

"Saya sudah melakukan seperti apa yang anda perintahkan. Alat itu sudah saya pasang di kulit luar musuh."