Chapter 378 - 378. Identitas Silvia yang sebenarnya?

Lirikan mata Ludius terlihat sayu, ia selalu teringat Silvia setiap kali melakukan hal yang  keji di mata istrinya. Ludius mengangkat tangannya, memandang tangannya yang berlumuran darah. Menyesal, tentu saja menyesal. Janjinya untuk tidak menyakiti seseorang sepertinya bagai sebuah kapas yang terhempas angin. Tidak berbekas..

"Master.." panggil Zhenyi yang melihat sorot mata Ludius sedang memikirkan sesuatu yang lain,

"Hmm, ada apa?" tanya Ludius balik, ia benar-benar tidak mendengar apa yang di katakan Zhenyi.

"Saya hanya melapor bahwa alat pelacak telah di tanamkan dalam tubuhnya." Ujar Zhenyi mengulangi perkataannya. "Sepertinya Master tidak dalam keadaan baik-baik saja. Lebih baik Master   kembali. Saya bisa mewakili Master ke acara lelang gelap malam ini. Lagi pula tubuh Master masih perlu di istirahatkan sementara waktu akibat insiden di Nanjiang." Ujar Zhenyi.

"Tidak perlu, aku akan melanjutkan perjalanan menuju bar Night Dragon dan menemui orang yang sudah menungguku."

"Tapi kondisi Master.."

"...Jangan pikirkan kondisiku, aku masih masih baik-baik saja. Kau kembalilah ke markas, laporkan hal ini pada Wangchu agar dia segera mencari tahu kemana musuh bergerak!" kata Ludius melambaikan tangannya.

Di saat ia akan melangkahkan kembali kakinya, tiba-tiba tubuhnya kehilangan keseimbangan, tubuh Ludius hampir saja terjatuh. Beruntung Zhenyi yang melihat langsung menangkap dan memapah tubuh Ludius.

"Master, saya mohon jangan memaksakan diri. Saya akan mengantar anda ke bar Night Dragon." Kata Zhenyi sedikit memaksa. Zhenyi diam-diam melihat wajah kesusahan Ludius, membuat Ludius merasa ambigu dengan tatapannya.

"Berhenti menatapku seperti itu! Jangan buat orang lain salah paham!" sentak Ludius seketika itu juga.

Zhenyi seperti orang linglung melihat keadaan sekitar dan tidak menemukan seorang pun disana. Dia seperti orang kebingungan dengan perkataan Ludius.

"Tidak ada siapapun di sini Master. Mobil saya ada di depan sana." Ujar Zhenyi sambil menunjuk kearah mobil hitam miliknya.

'Hufft, bagaimana bisa aku memiliki bawahan yang seperti ini? Dia tidak salah paham dengan omonganku,kan?' batin Ludius, ia menepuk jidatnya dengan wajah muram.

"Sudahlah, Lupakan!"

Zhenyi membantu Ludius masuk ke dalam mobil, dia sendiri langsung masuk ke kursi depan dan membawa mobil itu melesat meninggalkan area saat ini. Tapi sebelum itu.. "Master, bagaimana dengan mobil anda? Haruskah saya lempar ke tempat rongsokkan?" tanya Zhenyi begitu saja tanpa mengingat bahwa mobil ferrary luxury adalah mobil kesayangan Ludius.

"Apa kau bilang! Kau sudah membuangnya ke penampungan sampah!" teriak Ludius meluapkan amarahnya.

Jleb!!

Zhenyi langsung menelan ludahnya sendiri, keringatnya langsung mengucur deras dari balik pelipis matanya. "Tamat sudah riwayatku. Aku lupa Master sangat menyayangi mobil ferrary Luxury miliknya." Gumam Zhenyi. Ia melirik kearah spion dan sudah mendapati wajah merah padam Ludius.

"Master, maaf.. saya salah bicara. Maksud saya, apakah  Master ingin memperbaiki mobil itu sekarang juga?" tanya Zhenyi gelapan. Baginya tatapan tajam Ludius itu lebih mematikan dari sebuah racun sekalipun.

"Ya! Segera perintahkan seseorang untuk memperbaikinya. Mobil itu mungkin sudah saatnya untuk di musiumkan" jawab Ludius santai. Ia sudah cukup lelah untuk marah pada Zhenyi hanya karena sebuah mobil.

-

15 menit berlalu, mobil telath sampai di bar Night Dragon. Tubuh Ludius yang kembali merasakan rasa sakit membuatnya terpaksa menerima bantuan Zhenyi yang mau memapahnya ke dalam. Meski ia merasa jijik jika melihat tatapan Zhenyi yang membuat pikirannya ambigu.

Ludius masuk ke dalam bar yang sudah di jaga ketat, bar yang selalu dlam keadaan sepi itu, dari kejauhan  terlihat seorang pria yang sedang duduk santai sambil memainkan gelasnya berisi red wine istimewa.

"Yo.. Pangeran Richard? Ada apa kau secara pribadi ingin mengunjungiku di bar night dragon tengah malam seperti ini?" Seru Ludius dari arah pintu depan.

"Ternyata kau sudah tahu jika yang sedang mencarimu itu aku, ya.. sayang sekali. Aku gagal untuk memberimu kejutan. Bagaimana keadaanmu saat ini, Tuan Lu?" Pangeran Richard langsung beranjak dari duduknya menyambut kedatangan pemilik bar.

Zhenyi yang memapah Ludius melihat Pangeran Richard dengan tatapan tidak sukanya. "Master..."

"Kau boleh pergi, ini adalah urusan kami. Kau tidak perlu ikut campur." Sela Ludius mendahului sebelum Zhenyi menanyakan lebih lanjut.

"Baik Master, saya akan meninggalkan Master disini." Zhenyi melepas papahannya, dan pergi dari hadapan Ludius.

Dengan senyum seringai, Ludius sedikit meregangkan ototnya, berjalan mengarah sofa dimana Pangeran Richard berada. "Kau menanyakan keadaanku, Pangeran Richard? Sperti yang kau lihat. Aku tidak dalam keadaan baik-baik saja. Jika tahu begini, apa kau masih memaksaku untuk pergi ke Kerajaan Hardland?"

Ludius duduk di sofa bagian depan Richard, menyandarkan punggungnya yang masih terasa begitu menyayat.

"Kalau kau menolak untuk ikut dengan ku ke Kerajaan Hardlan. Aku tidak mempermasalahkannya, tapi apa Tuan Lu yakin tidak ingin mendengar beberapa hal dariku. Ini mengenai Silvia dan Pemimpin dari Organisasi Dark Phantom!". Pangeran Richard berbicara dengan sinis. Senyumnya terlihat begitu licik.

"Akhirnya kau menunjukkan sifatmu yang sebenarnya Pangeran Richard. Itu membuatku semakin yakin untuk tidak menyerahkan keadaan Silvia padamu." Ludius semakin menunjukkan ketidak sukaannya pada Pangeran Richard yang justru membuat Richard tertawa.

"Hahaha... sepertinya kau salah paham dalam menilaiku, Tuan Lu. Ada beberapa hal yang ingin aku tunjukkan padamu, ini mengenai Silvia. Tapi itu hanya bisa aku lakukan di Kerajaan Hardland."

"Apa maksudmu, Pangeran Richard? Jangan membuat sebuah teka teki menyebalkan di depanku, karena aku bukan pemain yang hebat."

"Aku tidak bisa mengatakannya padamu sekarang. Aku hanya ingin kau ke Kerajaan Hardland dan mempercayaiku. Karena aku juga sama sepertimu, ingin memastikan dan melindungi Silvia." Ujarnya. Kini ia terlihat lebih serius dalam berbicara. "Dua hari lagi aku akan menjemputmu. Selesaikan semua pekerjaanmu disini. Aku tidak ingin Silvia sampai kerepotan karena harus mengurus semua pekerjaan kantor yang kau tinggalkan."

Belum sempat Ludius menanyakan apa motif Pangeran Richard mengatakan itu semua, Pelayan bar berpakaian putih dengan rok ¾ datang membawa nampan berisi jus, dan menyela Ludius yang ingin berbicara.

"Tuan Lu, ini jus anda." Kata pelayan sambil menaruh jusnya di meja. "Kalau begitu saya permisi Tuan." Tahu dan sadar Ludius marah karena dia menyela pembicaraan mereka, ia memilih langsung pergi dari hadapan kedua orang besar di hadapannya.

"Baik, aku akan ikuti permainanmu. Tapi sebelum itu, katakan.. sebenarnya hal apa yang masih berurusan dengan Silvia hingga membuatmu memaksaku untuk datang ke Kerajaan Hardland?".

"Selain ingin membicarakan mengenai pergerakan Dark Phantom. Aku hanya ingin memastikan Identitas Silvia yang sebenarnya!".

Ludius yang sedang meminum jusnya seketika tersedak dan menyemburkan minumannya kelua