Mendengar perkataan Zain, seketika bunga di dalam hati Emilia bermekaran, seakan perkataan Zain seperti musim bunga yang tumbuh di dalam hatinya. Mungkin bisa jadi perkataan ini adalah yang di tunggu – tunggu Emilia selama di China.
"Kau tahu Zain, beberapa hari ini memikirkan kembali ke Kerajaan Hardland membuatku dilema?!". Kata Emilia, "Karena setiap terpikirkan ini, aku selalu teringat bahwa mungkin saja aku tidak bisa melihatmu kembali. Aku mencintaimu, Zain. Tapi sepertinya kau tidak menyadari itu.. dan itu membuatku putus asa." Kata Emilia mengutarakan perasaannya.
"Bukan aku tidak bisa membalas perasaanmu, Tuan Putri Emilia. Tapi status kita amat sangat terpaut jauh. Aku yang hanya seorang anggota agen intelejen di Negara Indonesia, mana berani memiliki Perasaan pada seorang Putri dari Kerajaan besar seperti Hardland. maka dari itu, meskipun aku memiliki rasa yang sama pula, aku lebih memilih diam dan mundur secara perlahan",
Sedikit kecewa mendengar perkataan Zain yang lebih memilih mundur dari pada mempertahankan perasaannya. Ini membuat perasaan Emilia sedih. "Kau sudah mendengar bahwa aku juga mencintaimu. Apa kau masih saja mau menyerah pada perasaanmu?!". Tanya Emilia dengan lantang. Ia sungguh kesal dengan jawaban tidak memuaskan dari Zain.
Dari dalam Pangeran Richard keluar ":Tunggu! Apakah bebicara mengenai pernikahan adalah hal sepele bagi kalian! Aku tidak setuju!" seru Pangeran Richard yang tampak murka dengan kedatangan Zain dan Wangchu ke kediamannya. "Siapa yang mengizinkan kalian masuk ke kediaman Keluarga Kerajaan seperti ini dan meminta hal yang mustahil!" sentak Pangeran Richard pada semuanya.
Ia menghampiri Emilia dan duduk di sampingnya. Melihat wajah muram dan kecewa dari Emilia membuat Pangeran Richard menjadi semakin murka. "Katakan, siapa dari kalian yang berani membuat adikku menjadai seperti ini?!". tegas Pangeran Richard pada Wangchu dan Zain secara bergiliran.
Emilia melihat kemarahan kakaknya langsung memeluk Pangeran Richard. "kak, jangan marah. Ini semua bukan salah mereka. Mereka hanya memintaku untuk memberikan saksi kalau aku adalah kekasih darie Zain malik.." kata Emilia mengatakannya perlahan agar Kakaknya mengerti.
Tapi ternyata amarah Pangeran Richard sudah terlanjur memuncak. Ia tidak segan lagi menjatuhi hukuman jika sudah tidak bisa mengotrol amarahnya. "Beraninya kalian meminta Putri Emilia untuk mengatakan bahawa dia adalah kekasih dari Zain. Apa kalian tidak memikirkan martabat kami sebagai keluarga Inti kerajaan?!" Richard sudah sangat marah dengan kelakuan Zain dan Wangchu yang memikirkran diri mereka sendiri tanpa memikirkan martabat dari Emilia.
"Maaf atas kelancangan kami, Pangeran Richard." Sela Wangchu, ia harus segera memberitahu yang sebenarnya dan meluruskan kesalah pahaman dari Pangeran Richard.
"Kami kemari dan mengatakan ingin meminta Putri Emilia mengahui hubungannya dengan Zain adalah demi menjaga Silvia dari rencana licik seseorang yang menginginkan Silvia. Mereka menggunakan alasan penyakit yang di derita Silvia sebagai dalih untuk mengambilnya dari kami secara paksa karena mereka memiliki cara tersendiri untuk mengobati jaringan sel dalam rahim, yang sedang di derita Silvia," kata Wangchu mengerangkan.
Karena ini mengenai Silvia, Pangeran Richard mencoba untuk mendengarkan penjelasannya. "Baiklah, aku beri kau beberapa waktu untuk menjelasakan kronologinya".
"Saat ini sedang di adakan sebuah keonferensi pers untuk memberi penjelasan pada para wartawan dari berbagai media massa mengenai rumor dan berita skandal yang mereka temukan saat Ludius melakukan liburan di Yuyuann Garden. Kebetulan saat itu Ludius juga membawa Shashuang dan Julian. Nah dalam kesempatan kali ini, konferensi pers akan menjelaskan secara runtut hubungan dari mereka, hanya saja aku memiliki firasat, bahwa akan ada orang yang menggunakan ini untuk membeberkan masa lalu Silvia yang dulunya memiliki dengan Zain Malik, dan anda tahu sendiri Pangeran Richard bahwa Zain adalah pengawal pribadi Silvia. Saya hanya tidak ingin ada rummor yang menyudutkan Silvia tentang keadaannya saat ini dan membuat keributan dengan mengatakan hal ini pada publik." Kata Wangchu panjang lebar, sedangkan Zain masih diam tidak bergeming.
Pangeran Richard mencoba memahami apa yang sedang di jelaskan oleh Wangchu, ia sebenarnya sangat menentang hal ini karena sama saja mempermainkan perasaan Emilia. Tapi yang di katakan Wangchu ada benarnya juga. Karena hal seperti ini pasti akan di manfaatkan oleh orang tertntu untuk menekan Silvia dengan berbagai pertanyaan, dan itu membuat kondisi Silvia menjadi semakin memburuk.
Melihat Pangeran Richard diam tanpa memberi jawaban, Pangeran Richard bahkan hanya memperhatikan Zain dan Emilia cukup lama. Mungkin ia sedang menimbang akibat apa yang akan terjadi jika ia menyetujui atau tidak permintaan Wangchu.
"Bagaimana Pangeran Richard, apa anda masih keberatan dengan permintaan kami". Tanya Wangchu perlahan, ia tahu tidak mudah mengubah sudut pandang dan prinsip dari Pangeran sebuah Kerajaan yang notabene nya memiliki landasan tersendiri.
"Kak, apa kau benar – benar tidak bisa membantu mereka? Aku tidak masalah kok mengakui diri sendiri menjadi kekasih Zain. Lagi pula aku juga menyukainya dari sejak pertama kali kita bertemu.." ujar Emilia mengungkapkan isi hatinya.
"Jaga bicaramu Emilia! Apa kau tidak memiliki rasa malu sebagai anggota Kerajaan? Lagi pula siapa yang menjamin kau bisa lepas dari kejaran orang yang sama menginginkan kamu." Tegur Pangeran Richard pada Emilia.
"Tapi Kak, coba kakak pikirkan kembali baik – baik. Apakah tidak ada jalan lain yang lebih untuk mereka? Ini berurusan dengan kondisi Silvia loh. Atau akhir – akhir ini aku hanya salah sangka kalau Kakak diam – diam melindungi Silvia dari jauh?!". Emilia melakukan segala cara agar Kakaknya mau memberikan jawaban yang memuaskan,
Lama Pangeran Richard menimbang kembali keputusan apa yang akan di ambilnya, akhirnya... "Baiklah, kita akan ke gedung pertemuan dan mencegah sekaligus mengantisipasi hal buruk terjadi pada Silvia. Aku juga tidak ingin membuat Ludius repot saat akan terbang ke Hardland sore nanti,"
Seketika senyum dari bibir Emilia mengembang, perasaan yang dulu tertahan sekaran lepas begitu saja. Perasaan takut akan cintanya yang kandas karena perbedaan status mereka. "Terima kasih Kak, Kakak memang yang terbaik.." Emilia langsung memeluk Pangeran Richard dengan bahagia.
Hanya saja Wangchu dan Zain justru menjadi berpikiran yang sebaliknya, bagaimana bisa seorang Pangeran Richard begitu saja mengiyakan permintaan ini setelah mendengar hal ini berhubungan langsung dengan Silvia?
'Apa yang di sembunyikan Pangeran Richard mengenai Silvia. Dari cara dia menyikapi permintaa ini jelas sekali dia menyembunyikan sesuatu mengenai hal yang menyangkut Silvia. Aku harus selidiki ini baik – baik.' batin Wangchu,
Karena pada dasarnya Wangchu adalah tipe pria yang sangat peka terhadap mimik wajah dan perkataan seseorang. maka dari itu jelas ia sadar bahwa ada yang di sembunyikan Pangeran Richard dari semua orang.