Chapter 464 - 464. Penjara Bawah Tanah

"Aku tahu apa yang harus aku lakukan Putri Emilia. Kamu tenanglah, aku dan Kakakmu pasti akan mengeluarkan Zain dari penjara. Bukan kamu saja yang khawatir. Aku masih punya tanggung jawab dirinya pada Negara karena dia bagian dari SSIA. Pangeran Richard, kita tidak boleh membuang – buang waktu!".

Ludius meneruskan kembali langkahnya di ikuti Pangeran Richard. Sedangkan Putri Emilia hanya biisa berharap pada Ludius dan Kakaknya.

Karena ini masalahnya dan Zain, Putri Emilia mencoba menemui Ibundanya, yaitu Permaisuri Raja saat ini untuk meminta bantuan. Putri Emilia memang tidak sedekat itu dengan Ibundanya, tapi demi memohon kebebasan Zain, Putri Emilia mengesampingkan egonya.

"Aku harus menemui Ibunda agar beliau mau membujuk Ayahanda Raja agar mau membebaskan Zain sebelum orang yang berniat tidak baik pada Zain menyiksanya tanpa ampun".

-

Penjara bawah tanah Kerajaan Hardland.

Melalui jalan rahasia, Pangeran Richard mengantar Ludius memasuki penjara bawah tanah. Sebelum memasuki pintu menuju bawah tanah, ada 4 pengawal yang berdiri menjaga pintu menuju bawah tanah mencegat mereka.

"Tunggu! Maafkan kami Pangeran Richard. kami di perintahkan untuk tidak memperbolehkan siapapun memasuki penjara bawah tanah tanpa izin dari Yang Mulia Raja". Ujar dari salah satu penjaga pintu bawah tanah seraya mengatupkan tangan dan menundukkan setengah badannya.

"Apa kalian juga ingin mencegat Putra Mahkota untuk masuk! Tidakkah kalian takut melanggar titah Yang Mulia Raja! Ini juga demi penyelidikan lebih lanjuut!". Gertak Pangeran Richard.

Ia tidak ingin memberikan celah pada mereka untuk curiga padanya. Ia menatap tajam dan tegas ke empat penjaga tersebut.

Tidak hanya itu, Ludius juga memberikan gertakan melalui tatapan tajam dan dinginnya. "Cepat bukakan pintunya! Aku tidak memiliki banyak waktu untuk meladeni kalian!".

Ke empat penjaga saling berbisik dan mendiskusikan permintaan Pangeran Richard untuk membiarkannya masuk. Mereka seperti orang yang ketakutan, tapi maklum saja, di dalam kehidupan politik Kerajaan, apabila menyalahi titah dan perintah maka taruhannya adalah NYAWA! Maka dari itu mereka tidak bisa main – main untuk memberikan keputusan.

"Brengsek! Apa kalian ingin menguji kesabaranku. Cepat bukakan pintunya!". Gertak Ludius  kembali.

"Ba.. baik Tu.. tuan, akan segera kam.. mi bukkakan pintunya," Kata salah satu penjaga dengan gagap. Penjaga tersebut langsung membukakan pintu masuk menuju ruang bawah tanah.

Terlihat sekali ke empat penjaga tersebut sangat ketakutan, keringat yang bercucuran, cara bicara yang gagap sudah jelas menandakan bahwa militer dari Kerajaan Hardland di bagian dalam cukup lemah.

'Hnng.. aku pasti akan membuat perhitungan dengan Kerajaan ini jika berani bermain – main denganku!'. Batin Ludius, ia tersenyum sinis.

"Tuan Lu, jangan anggap kata – kata mereka."

"Tidak! Jangan pikirkan itu. Lebih baik kita masuk terlebih dahulu," ujar Ludius dingin, dan di balas anggukkan Pangeran Richard.

Keduanya memasuki sebuah lorong untuk menuruni tangga yang gelap dan hanya di terangi beberapa obor. Dengan di temani seorang pemandu, Ludius dan Pangeran Richard terus mennyusuri lorong tersebut yang kedalamannya cukup untuk menghilangkan jejak bau sebuah mayat jika salah satu tahanan ada yang mati.

Butuh waktu 15 menit untuk menyusuri lorong tersebut, hingga akhirnya sampai di sebuah ruangan yang luas dengan banyak sekali sel besi. Dalam sel besi tersebut di huni oleh banyak sekali narapidana dari berbagai kalangan pria maupun wanita.

Dan lebih mengerikan adalah Ludius menyaksikan sebuah siksaan keji yang di lakukan penjaga sel pada tahanannya. Siksaan tersebuh berupa di pasung, cambuk, di cap menggunakan besi panas, dan masih banyak lainnya.

"Pangeran Richard, tidakkah ini terlalu berlebihan dalam menyiksa orang?" kata Ludius setengah berbisik sambil terus melangkah mennyusuri ruangan.

"Tuan Lu. Apakah anda sedang mengolok – olokku? Semua ini memang hukum yang di terapkan dalam Kerajaan kami. Aku sendiri cukup miris dengan keadaan ini. Tapi aku tidak memiliki kedudukan untuk melakukan revolusi itu". Balas Pangeran Richard tidak kalah lirihnya.

"Aaarggghhh, ampun Tuan. Ampuni aku" seru salah satu tahanan saat dirinya sedang menerima siksaan di cap menggunakan besi panas.

Banyak orang yang sedang di siksa memperhatikan kedatangan Ludius dan Pangeran Richard. beberapa dari mereka berseru untuk mrminta kebebasan pada kedua pria tersebut.

"Tuan.. tolong selamatkan kami.." seru salah satu tahanan dengan suara yang lemah dan lirih, tapi Ludius tidak memperhatikannya karena terlalu  banyak orang yang di tahan dan di siksa.

Namun dari suaranya itu adalah seorang wanita, yang sedang meritih kesakitan karena sebuah siksaan yang tiada henti. Suara – suara tersebut mengusik pendengaran serta hati Ludius. Ia bisa saja mengabaikannya, tapi pendengarannya terlalu peka untuk mendengar hal itu.

"Melihat semua ini seperti berada di dalam neraka. Aku harap kau mau merubah kebijakanmu ketika kau menduduki tahta nanti, Pangeran Richard". sindir Ludius.

"Apa yang kau katakan Tuan Lu. Apa kau sedang menyindirku. Sudah jelas kita sedang menyilidiki identitas istrimu. Jika benar dia adalah Putri dari Putra Mahkota sebelumnya yang hilang bersamaan dengan kepergian Permaisuri Raja sebelumnya, maka yang berhak menduduki tahta adalah istrimu". Ujar Pangeran Richard lirih agar percakapan mereka tidak terdengar oleh siapapun.

Ludius melirik ke arah Pangeran Richard. "Kau terlihat cukup tulus Pangeran Richard. Tapi tujuanku mencari identitas sebenarnya Silvia adalah bukan untuk mengambil alih Tahta. Aku melakukan itu untuk  mencari silsilah sebenarnya dari Silvia. Karena dulunya, awal Silvia datang ke China dan bertemu denganku adalah untuk mencari keluarganya. Mungkin yang di maksud mendiang Ayah mertua adalah hal ini". gumam Ludius,

Pangeran Richard yang memperhatikan sedikit tidak paham apa yang sedang di bicarakan Ludius. Tapi mereka abaikan.

"Pangeran Richard dan Tuan Lu. Sel dari teman anda ada di sebelah sana" ujar penunjuk jalan seraya menunjuk ke arah sel tahanan yang berada di paling ujung.

"Oh baiklah. Kau boleh kembalil".

"Baik Pangeran, saya permisi". Ujarnya seraya meninggalkan tempat tersebut.

Ludius dari jauh perlahan mendekat sambil terus memperhatikan keadaan orang yang ada di dalamnya karena memang keadaan sel bawah tanah itu cukup gelap.

"Zain, bagaimana kondisimu?" tanya Ludius begitu berada di depan pintu sel.'

Saat ini keadaan Zain terlihat cukup lemah, ada beberapa luka bekas cambuk yang masih baru. Penampilannya cukup acak – acakan meski baru satu malam ia di tahan.

Zain tidak langsung menjawab, ia memberi kode pada Ludius untuk mendekat. "Aku sedang tidakk baik – baik saja! Bukankah kau melihatnya sendiri! Masih saja menanyakannya. Cih!".

Ludius mendekat ke arah sel, Zain beranjak dari duduknya dan memberikan secarik kain lipat berdarah secara sembunyi, agar tidak ada orang yang melihatnya sekalipun itu Pangeran Richard.

Author Note :

Tiap hari ada ajh masalahnya thor..

mungkin itu kata pertama yang ingin kalian ucapkan. bener nggak sih?! soalnya emang menurut embun juga konfliknya embun itu sambung menyambung menjadi satu.

eithsssss... kata siapa nggak kelihatan ujungnya. season 1 ujungnya itu Jonathan Nero yg membantai Keluarganya MATI.

nah kira2 bakal ada ending apa di season kedua ini..?

pastinya ending yang memuaskan adlah harapan kita semua. mungkin embun bakal matiin salah satu tokoh, entah itu yang antagonis terselubung atau protagonis yang terbaik. tapi untuk Silvia dan Ludius ttp embun kasih ENDING yang terbaik.

soalnya jujur ajh embun juga udah nungguin tuh lahirnya anak kembar abang Lu. ughhh pasti mereka gemesin deh kayak Azell.

semua butuh strategi yang matang kalau ingin menjatuhkan LAWAN yang kuat. kalau asal bertarung bisa menang dan mendapatkan segalanya, udah dari dulu orang biasa bisa merebut tahta seorang seorang yang memang keturunan Raja.

Jadi mohon bersabar semua, embun pasti berikan yang terbaik untuk kalian dan tidak akan mengecewwakanya.

mungkin kalian sudah sering baca kisah CEO KAYA yang bisa mendapatkan segalanya. Ya memang orang kaya bisa mendapatkan segalanya bahkan membeli hukum. Tapi embbun tekankan sekali lagi, ini dunia MAFIA.