Di saat sedang memupuk perasaan yang lama di rindukan satu sama laiin, justru Shashuang datang dan merusak pagi mereka hingga membuat Ludius geram. Ludius menurunkan Silvia dari pangkuannya dan mendudukkannya di atas kasur. "Tunggulah sebentar, Sayang.. aku akan mengurus Shashuang terlebih dahulu. dia pasti saat ini sedang marah besar saat tahu Azell hilang kemarin." Kata Ludius mengingatkan Silvia,
"Aku harus ikut turun suamiku, ini juga tanggung jawabku yang sudah memintanya untuk memberikanku kesempatan untuk bisa merawat Azell. Aku akan tetap ikut ke bawah untuk menjelasskan hal ini pada Shashuang". Tolak Silvia, ia bersikukuh untuk turun ke bawah.
Padahal niat Ludius tidak membiarkan Silvia turun adalah demi dirinya. Ludius tidak ingin Silvia beradu mulut atau bahkan menjadi pelampiasan kekesalan dan amarah Shashuang yang bisa melakukan apapun jika sudah mempunyai alasan untuk melakukannya.
"Tidak akan aku biarkan kamu turun. Mungkin saja Shashuang juga akan menggunakan alasan ini untuk melakukan sesuatu padamu, Sayang".
"Tapi Ludius.. aku tida ingin sembunyi dari tanggung jawab. Jika Azell mengetahui hal ini, aku takut dia akan berpikiran yang tidak – tidak padaku dan membenciku. Susah payah aku mencoba untuk membuatnya mengerti, hanya karena masalah ini, aku harus mengorbankan kepercayaan Azell. Maka lebih baik aku yang berhdapan dengan Shashuang secara langsung!".
Silvia beranjak dari tempatnya, ia tidak ingin mendengar penjelasan apapun lagi dan langsung keluar dari kamarnya menuju ruang tamu di temani Bibi Yun. "Ayo Bi.. temani aku ke ruang tamu. Kita harus menyambut Nona Shashuang sebelum Azell terbangun dan mendengar hal – hal yang tidak perlu dari Shashuang." Kata Silvia dengan sedikit penekanan perintah dan mengabaikan peringatan dari Ludius.
"Sayang.. sayang.. mengapa kamu begitu keras kepala? Aku hanya tidak ingin kamu drop lagi hanya karena Shashuang, Sayang". Gumam Ludius melihat punggung Silvia pergi keluar dari kamar,
Ludius juga tidak ingin membuang waktunya. Ia mengambil kemeja yang tersampir di sofa dan memakainya sembari berjalan keluar dari kamar segera menyusul Silvia. Agar bisa menghentikan perbuatan yang di lakukan Shashuang yang mungkin nantinya akan menyakiti Silvia.
-
Diruang tamu sudah ada Shashuang yang berkacak pinggang dengan perasaan marah berteriak tidak jelas memanggil nama Ludius untuk meminta pertanggung jawaban atas keadaan Azell. "Ludius dimana kau, bagaimana keadaan Azell saat ini. Bukankah kau sudah berjanji untuk menjaganya. Bagaimana bisa Azell sampai hilang dibawah pengawasmu?". Seru Shashuang dengan suara lantang.
Dari arah tangga Silvia datang bersama Bibi Yun menghampiri Shashuang yang memasang wajah marah, ia mencoba untuk tenang menghadapi wanita di depannya dan berusaha untuk membuat Shashuang mengerti dan memahami kondisi yang terjadi, agar ke depannya tidak membuat keributan.
"Tenanglah Nona Shu. Azell sedang beristirahat saat ini. Jangan sampai tidurnya terganggu karena kata – katamu yang kasar dan keras". Ujar Silvia mengingatkan.
"Jangan mengalihkan pembicaraan Nyonya Lu. Aku di sini datang untuk menjemput Azell. Dia tidak aman jika bersama kalian. Baru saja aku titipkan satu hari, dia sudah hilang karena kecerobohan kalian. Aku tidak bisa membayangkan, bagaimana jika Azell benar- benar tinggal bersama kalian" cecar Shashuang menimpakan semua kesalahan pada Silvia yang ada di depannya,
"Aku tahu keadaan ini salah, Nona Shu. Kedepannya hal ini tidak akan terulang lagi. Aku harap Nona Shu tidak membuat keributan di sini, karena Azell sedang tidur". Silvia mencoba sesabar dan sebaik mungkin untuk menenangkan hati Shashuang.
Tapi memang dasar Shashuang adalah wanita yang senang membuat masalah, ia menggunakan segala macam alasan untuk memojokkan Silvia meski Silvia sudah menenangkannya.
"Aku tidak mau tahu, aku akan membawa Azell pulang saat ini juga!". Tegas Shashuang.
Dari arah belakang, tidak lama setelah itu Ludius datang. Tatapannya langsung ia tunjukkan pada Shashuang. Antara sebuah peringatan dan amarah yang tertahan demi menghindari hal yang tidak di inginkan.
"Cukup Shashuang, jangan membuat keributan di Mansion sepagi ini. Kau sedang meminta pertanggung jawaban, bukan? Aku yang membuat Azell hilang kemarin. Jangan salahkan Silvia atas hal ini!". tegas Ludius.
Ia yang memakai kemeja dengan keadaan terdesak membuat Ludius mengancingkan kemejanya hanya beberapa saja. Dada bagian atas terekspos jelas, dada bidang dengan bentuknya yang indah membuat Shashuang tersentak kaget saat melihatnya.
"Ludius.. bagaimana kau ingin mempertanggung jawabkan akan kejadian kali ini. Dan apa – apaan cara berpakaianmu itu, Ludius! apakah kalian selesai bercinta? Padahal kalian tahu keadaan Azell sedang tidak baik – baik saja. Menjijikan!". Umpat Shashuang dengan memperlihatkan kejengkelan dan cemburu yang teramat sangat hingga urat di keningnya terlihat dengan jelas.
Mendapatkan tuduhan hal itu dari Shashuang, bukannya meluruskannya. Ludius malah tersenyum seringai. Ia mendekati Silvia dan memeluknya dari samping."Iya. yang kau katakan benar,, Shashuang. Kami sangat menikmatinya tadi malam. Lagi pula Azell baik – baik saja. Dia bahkan tidur dengan pulas. Terima kasih karena telah mengingatkan hal tadi malam yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata - kata". Ludius justru semakiin memanas – manasi Shashuang.
Silvia sendiri merasa tidak enak hati dengan Shashuang ketika Ludius mengatakan hal vulgar di depan wanita lain yang jelas memiliki hubungan tidak langsung dengannya meski di masa lalu. "Ludius, apa yang katakan barusan pada Shashuang! Apa kau tahu perkataanmu tadi bisa membuat jarak kami semakin jauh! Aku hanya tidak ingin menanam persuhan dengannya, apalagi ada Azell. Tapi kau malah... ah sudahlah.." bisik Silvia pada Ludius dengan mata melotot memberi peringatan.
"Ada apa Sayang? Bukankah aku tadi malam memang tidur dengan telanjang dada serta memelukmu dengan erat. Memang bagian dari perkataanku yang salah, Sayang?". Tanya Ludius dengan meninggikan suaranya agar terdengar jelas oleh Shashuang.
"Kurang ajar! Apa kalian sedang memamerkan kemesraan di depanku?". Sentak Bianca pada pasangan yang ada di depannya. Bianca semakin di buat marah dan malu di depan mereka.
Bagaimana tidak malu! Di saat Bianca datang justru Silvia dan Ludius memamerkan kemesraan di depannya. Seolah mereka sengaja membuat Shashuang jengkel dan kesal dengan kedekatan mereka. Namun Shashuang tidak mungkin akan tinggal diam begitu saja. Dia pasti punya rencana ke depannya untuk memisahkan Ludius dengan Silvia.
"Aku akan pergi sekarang! Nikmatilah kemesraan kalian. Tapi akan aku pastikan kalian akan menerima balasan atas penghinaan ini! camkan itu!".
Author Note :
Hmm bagaimana dengan bab kali ini? Shashuang ngamuk tuh sama si Silvia dan Ludius. eh.. malah di panas - panasi sama si Ludius. biar makin panas kayak penggorengan keknya. wk wk
tapi ngeri juga loh dengar ucapannya Shashuang.
Hallo kakak readers semua di manapun kalian berada? bagaimana dengan bab kali ini? adakah yang bisa embun bantu. kalau ada yang perlu di pertanyakan silahkan tulis di kolom komentar atau di review yah.. embun bakal lihat satu persatu kok kalau ada waktu senggang.
ngomong - ngomong soal novel nya embun, menurut kalian bagian mana yah yang nggak menarik atau perlu di revisi? biar embun telaah lagi dan perbaiki kedepannya. embun usahakan dengan sepenuh hati kok. soalnya embun juga masih sibuk di kekhidupan nyata.
ada salamsalam nih dari pemain Novelnya embun, salam dari abang Lu, Silvia Zhuan, Longshang, Wangchu, Kakak Lian, Linzy abigail, Putri Nadia, Putri Emilia, Pangeran Richard.
kalau gitu, di tunggu kritik saran, Komentar, PS serta reviewnya dong. biar embun makin semangat ngetiknya. kalau bisa buka babnya pakai koin yah,,, biar embun dpt penghasilan walau dikit ttp di syukuri kok.
makasih buat yang udah kasih ps dan komen dan beli bab embuun dengan coin. jujur embun sangat bahagia dengan itu semua.
jadi jangan bosan - bosan untuk kasih komen dan review yah, soalnya embun sangat menanti komentar kalian loh, beneran.. please di tunggu komen kalian kakak readers
salam sayang dan cinta dari embuun